Kepemimpinan
A. Arti
Penting Kepemimpinan
Istilah
pemimpin, kepemimpinan, dan memimpin berasal dari kata dasar yang sama, yaitu
“pimpin”. Akan tetapi, masing masing kata tersebut digunakan dalam konteks yang
berbeda. Pemimpin adalah orang yang dengan kecakapan dan keterampilan yang
dimilikinya mampu memengaruhi orang lain agar melakukan sesuatu sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai. Memimpin adalah peran seseorang untuk mempengaruhi
orang lain dengan berbagai cara.
Beberapa
ahli mencba mendefinisikan pemimpin dengan definisi dan cara yang berbeda,
diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Pemimpin adalah orang yang memimpin
kelompok dua orang atau lebih, baik organisasi maupun keliuarga (Suradinata,
1997: 11).
2. Pemimpin adalah seorang yang menjadi
titik pusat yang mengintegrasikan kelompok (I. Redl: Group Emotion and
Leadership)
3. Pemimpin adalah orang yang dianggap
mempunyai pengaruh terhadap sekelompok orang banyak (Dr. Phil. Astrid S.
Susanto)4. Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya memengaruhi orang lain atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya (Miftha Thoha, 1983:255).
Dalam
menjelaskan pemimpin dan kepemimpinan, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, diantaranya:
1. Kekuasaan
dan kewenangan, yaitu kemampuan untuk bertindak bagi seorang pemimpin untuk
menggerakkan bawahannya agar mengikuti kehendaknya dalam mencapai tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya.
2. Kewibawaan,
yaitu sebagai keunggulan yang dimiliki oleh seorang pemimpin, sehingga
membedakan dengan yang dipimpinya, dan dengan keunggulan tersebut, orang lain
patuh dan bersedia melakukan kegiatan kegiatan yang dikehendakinya.
3. Kemampuan,
yaitu keseluruhan daya, baik berupa keterampilan sosial maupun keterampilan
teknis yang melebihi orang lain. (2)B. Tipologi Kepemimpinan
1. Tipe
Kepemimpinan autokrasi
Tipe
kepemimpinan autokrasi, yaitu pemimpin bertindak sebagai diktator terhadap
anggota kelompoknya. Pemimpin Autokrasi adalah pemimpin yang memiliki wewenang
(authority) dari suatu sumber (misalnya, karena posisinya), pengetahuan,
kekuatan atau kekuasaan untuk memberikan penghargaan ataupun menghukum.
Pemimpin yang autokrasi menggunakkan otoritasnya sebagai pegangan atau hanya
sebagai alat agar segala sesuatu dapat diselesaikan. (3)
2. Tipe
Kepemimpinan Militeristis
Ciri-ciri
pemimpin militeristis, yaitu:
a. Menggunakan
sistem perintah untuk menggerakkan bawahannya;
b. Senang
bergantung pada pangkat dan jabatannya;
c. Senang
pada formalitas yang berlebihan;
d. Menuntut
disiplin yang tinggi dan kaku terhadap bawahan;
e. Sukar
menerima kritikan dari bawahannya;
f. Menggemari
upacara-upacara dalam bebagai keadaan.
3. Tipe
Kepemimpinan Paternalistik
Ciri-ciri
pemimpin paternalistik:
a. Memperlakukan
bawahan sebagai orang yang belum dewasa;
b. Selalu
memberikan perlindungan (overly protective);
c. Keputusan
ada di tangan pemimpin;
d. Pemimpin
bertindak sebagai kapak.
4. Tipe
kepemimpinan Tiga Dimensi
Tipe
ini dikemukakan oleh William J. Reddin (1970). Tipe kepemimpinan ini dinamakan
three-dimensional-model karena pendekatannya ,menggunakan tiga kelompokgaya
kepemimpinan, yaitu gaya dasar, gaya efektif, dan gaya tidak efektif menjadi
satu kesatuan.
5. Tipe
kepemimpinan Laissez Faire
Ciri-ciri
tipe kepemimpinan ini, yaitu memberi kebebasan kepada bawahan, pemimpin tidak
terlibat dalam kegiatan, semua pekerjaan dan tanggung jawab dilimpahkan kepada
bawahan, pemimpin tidak mempunyai wibawa, tidak ada koordinasi, dan pengawasan
yang baik.
6. Tipe
Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan
ini disebut juga dengan kepemimpinan modernis dan partisipatif. Semua anggota
diajak berpartisipasi menyumbangkan pikiran dan tenaganya untuk mencapai tujuan
organisasi.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kepemimpinan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
efektivitas kepemimpinan adalah sebagai berikut :
a) Kepribadian,
pengalaman masa lampau dan harapan pemimpin
b) Harapan dan
prilaku atasan
c) Kebutuhan
tugas
d) Karakteristik,
pengharapan dan perilaku bawahan
e) Iklim dan
kebijaksanaan organisasi
f) Harapan dan
perilaku rekan
Semua faktor ini mempengaruhi
pemimpin dalam melakukan fungsi-fungsi kepemimpinan. (4)
D. Implikasi Manajerial Kepemimpinan dalam Organisasi
Organisasi apapun yang berdiri, tentu akan menggunakan konsep kepemimpinan karena ada unsur filosofi (pandangan), harapan/tujuan, tantangan, dan sumber daya di dalamnya. Semua faktor itu harus diatur sehingga bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan kata lain mesti ada konsep kepemimpinan dalam organisasi. Pada tataran praktis-managerial, konsep kepemimpinan juga mesti diterapkan sehinga dalam organisasi terkonsep rapi, bersinergis, dan efektif. (5)
Organisasi apapun yang berdiri, tentu akan menggunakan konsep kepemimpinan karena ada unsur filosofi (pandangan), harapan/tujuan, tantangan, dan sumber daya di dalamnya. Semua faktor itu harus diatur sehingga bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan kata lain mesti ada konsep kepemimpinan dalam organisasi. Pada tataran praktis-managerial, konsep kepemimpinan juga mesti diterapkan sehinga dalam organisasi terkonsep rapi, bersinergis, dan efektif. (5)
Referensi:
1) Sebani,
Beni ahmad dan Ii Sumantri,.Kepemimpinan,2014,Bandung:Pustaka
Setia
2) Hamzah
Turmuzi, Kepemimpinan Kyai (Penelitian Kyai Persis Garut), Tesis, Unpad
Bandung, 2002, hlm. 43.
3) Trimo,
M.L.S., Soejono Soekanto, Analisis Kepemimpinan, Angkasa, Bandung, 1984, hlm.18
4) Yayat M. Herujito. 2001. Dasar-Dasar
Manajemen. Penerbit Grasindo : Jakarta
5) http://muhammadlutfi27-lutfi.blogspot.com/2013/06/implikasi-manajerial-kepemimpinan-dalam.html
Diakses pukul 13:16 WIB pada tanggal 09/04/2015