tema

Rabu, 13 Mei 2015

Tugas 3 Teori Organisasi Umum 2


Pengambilan Keputusan dalam Organisasi

1.      Definisi Pengambilan Keputusan

Mengenai pengambilan keputusan, ada beberapa pengertian menurut para ahli.
  • Menurut Siagian, pada hakekatnya pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan sistematis terhadap hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta, dan penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi serta pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan tepat.
  •  Menurut Terry, pengambilan keputusan merupakan suatu pemilihan perilaku dari dua alternatif atau lebih.
  • Menurut Robin, “decision making is which on choose between two or more alternative”. Berdasarkan pendapat diatas, dapat dipahami bahwa hakikat pengambilan keputusan ialah memilih dua alternative atau lebih untuk melakukan suatu tindakan tertentu baik secara pribadi maupun kelompok.
  • Drummond (1985) berpendapat bahwa pengambilan keputusan merupakan usaha penciptaan kejadian kejadian dan pembentukan masa depan (peristiwa-peristiwa pada saat pemilihan dan sesudahnya).
  • Suatu putusan ialah proses memilih tindakan tertentu antara sejumlah tidakan alternative yang mungkin (Sutisna, 1985: 149)


      2.      Jenis-jenis keputusan

Keputusan adalah hasil yang dicapai drai proses pengambilan keputusan. Menentukan pilihan (memutuskan) atau arah tindakan tertentu bagi organisasi adalah keputusan. Secara umum keputusan dibagi menjadi dua jenis sebagai berikut :
1)      Keputusan Strategis
Setiap organisasi melahirkan berbagai kebijakan atau keputusan organisasional. Kebijakan dan arah organisasimerupakan keputusan strategis.
2)      Keputusan Operasional
Adapun kegiatan operasional menyangkut pengelolaan organisasi sehari-hari. Keputusan operasional sangat menentukan efektivitas keputusan strategis yang diambil oleh para manajer puncak (Drummond, 1995:13). Degan keputusan yang diambil manajemen harus saling bersinergi agar memiliki kekuatan untuk menembus faktor-faktor eksternal dalam menuju masa depan organisasi agar lebih baik.

     3.      Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan

               Ø   POSISI/KEDUDUKAN
             Dalam kerangka pengambilan keputusan, posisi/kedudukan seseorang  dapat dilihat dalam hal berikut.
·         Letak posisi; dalam hal ini apakah is sebagai pembuat keputusan (decision maker), penentu keputusan (decision taker) ataukah staf (staffer).
·         Tingkatan posisi; dalam hal ini apakah sebagai strategi, policy, peraturan, organisasional, operasional, teknis.

Ø  MASALAH
Masalah atau problem adalah apa yang menjadi peng-halang untuk tercapainya tujuan, yang merupakan penyimpangan daripada apa yang diharapkan, direncanakan atau dikehendaki dan harus diselesaikan.

Ø  SITUASI
Situasi adalah keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan, yang berkaitan satu sama lain, dan yang secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa yang hendak kita perbuat.

Ø  KONDISI
Kondisi adalah keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bersama-sama menentukan daya gerak, daya ber-buat atau kemampuan kita. Sebagian besar faktor-faktor tersebut merupakan sumber daya-sumber daya.

Ø  TUJUAN
Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan organisasi, maupun tujuan usaha, pada umumnya telah tertentu/ telah ditentukan. Tujuan yang ditentukan dalam pengambilan keputusan merupakan tujuan antara atau objective.

4. Implikasi Manajerial dalam pengambilan keputusan
           
Proses Pengambilan Keputusan dalam partisipatif dalam organisasi sekolah Manajerial yang baik. Rendahnya kemapuan kepala sekolah akan berpengaruh terhadap perolehan dukungan dari masyarakat khususnya dukungan dalam mengambilan keputusan yang dikeluarkan sekolah terkait dengan kebijakan dan rencana program pengembangan sekolah.
Jadi, kesimpulannya setiap orang maupun setiap organisasi akan dihadapkan pada pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan merupakan ilmu dan seni. Dikatakan ilmu sebab didalamnya terdapat metode, prosedur, alternatif dan dikatakan seni sebab dalam setiap pengambilan keputusan mengandung “keunikan sendiri”. Pengambilan keputusan yang dilakukan atas nama suatu organisasi harus memperhatikan factor eksternal dan faktor internal sebab persoalan organisasi dapat datang dari dalam maupun dari luar. Dalam mengambil keputusan sebaiknya alternatif-alternatif keputusan yang akan diimplementasikan harus berpatokan pada kriteria-kriteria yang menunjukkan pada kualitas. Persoalan pengambilan keputusan harus mendapat perhatian pada aspek proses yang akan sangat menentukan pada kualitas keputusan itu sendiri. Pengambilan keputusan berkenaan dengan ruang lingkup situasi yang luas dan melibatkan peserta pengambilan keputusan secara individu atau kelompok individu yang mewakili organisasi di mana keputusan tersebut dibuat.
Seseorang yang akan mengambil suatu keputusan dapat melakukan atau memadukan strategi yang ada, seperti strategi optimalisasi, dan resiko sub-optimalisasi, kepuasan (satisficing), kepuasan berpura-pura, eliminasi dengan aspek, incrementalism and muddling through, mixed scanning. Pengambilan keputusan adalah proses interaksi dari berbagai keahlian yang paling krusial sehingga memerlukan kecermatan atau kajian dari berbagai sudut keahlian sehingga hasil yang dicapai mampu menjadi keputusan yang memadai menurut ruang dan waktunya. Pengambilan keputusan dalam organisasi pendidikan memerlukan pertimbangan seluruh potensi pelaku di dalam organisasi yang disebut dengan stakeholders.

Sumber :
1. Umar Husein. (2000). Business An Introduction. PT Gramedia Pustaka Utama
2. Syafaruddin, dan Anzizhan. Sistem Pengambilan Keputusan Pendidikan. Jakarta: PT. Grasindo.
3. Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi Edisi 10. Yogyakarta: Penerbit ANDI.