tema

Kamis, 14 Juli 2016

Pengertian, Tujuan, dan Ciri-Ciri Anekdot Serta Contohnya

Dalam pengertian anekdot menurut definisi para ahli mengatakan bahwa pengertian anekdot adalah sebuah cerita singkat mengandung canda tawa (lucu) atau menarik yang menggambarkan kejadian, seseorang atau terhadap gagasan tertentu. Sedangkan pengertian anekdot menurut KBBI (kamus besar bahasa Indonesia) yang bertuliskan bahwa pengertian anekdot adalah cerita lucu karna menarik dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Dengan bentuk dan gambaran yang singkat dan pendek, anekdot mempunyai sifat yang sangat lentur sehingga memiliki banyak pembaca. 

Tujuan Anekdot
  • Membuat dan membangkitkan tawa
  • Membuat pendengarnya terhibur
  • Menggambarkan karakter-karekter dengan singkat. 
  • Mengandung makna akan cerita singkat seputar kenangan-kenangannya. 
Ciri-Ciri Anekdot
  • Hampir menyerupai dengan dongeng
  • Menceritakan hewan dan manusia pada umum secara realistis 
  • Bersifat menggelitik, menyindir, dan lelucon 
  • Biasanya mengenai orang-orang penting.
Struktur Anekdot 

  • Abstrak : abstrak adalah bagian pertama dalam paragraf yang berperan dalam menggambarkan isi teks 
  • Orientasi : oritentasi adalah bagian awal yang menujukkan kejadian, permulaan, atau latar belakang peristiwa tersebut terjadi 
  • Even : even adalah bagian jalannya cerita yang menjelaskan latar dan watak 
  • Krisis : krisis adalah bagian yang terjadinya masalah atau kejadian-kejadian . 
  • Reaksi : reaksi adalah bagian cerita yang menjelaskan tentang penyelesaian sebuah masalah. 
  • Koda : koda adalah bagian akhir yang memberikan sebuah kesimpulan. 
  • Re-Orientasi : re-orientasi adalah bagian akhir cerita yang berisikan penutup. 
Contoh Anekdot 
Suatu hari rombongan politisi mengadakan kunjungan kerja ke suatu daerah, di dalam perjalanannya, bis yang ditumpangi rombongan politisi mengalami kecelakaan, kejadian itu dilihat oleh seorang petani yang tua. Melihat banyaknya korban meninggal, petani dan warga langsung mengubur massal. Suatu ketika polisi datang dan bertanya kepada petani "apakah  korban kecelakaan tidak ada yang hidup ?".. pak tani menjawab " memang ada korban yang menyatakan masih hidup tapi pak polisi tahu, kan politisi suka berbohong, yah saya kubur semuanya.
 
http://www.artikelsiana.com/2014/12/pengertian-tujuan-ciri-anekdot-contoh-anekdot.html

Pengertian, Jenis, Ciri-Ciri, Struktur dan Contoh Teks Eksposisi

Pengertian
 
Pengertian teks eksposisi adalah paragraf atau karangan yang terkandung sejumlah informasi dan pengetahuan yang disajikan secara singkat, padat, dan akurat. Paragraf eksposisi ini bersifat Ilmiah atau dapat dikatakan non fiksi. Contoh-contoh teks eksposisi dapat dilihat berita-berita atau koran, namun contoh eksposisi dapat dilihat dibawah ini tetapi sebelum itu mari kita pelajari teks eksposisi lebih dalam dengan melihat jenis, ciri-ciri struktur dan tujuan eksposisi antara lain sebagai berikut.

Jenis-Jenis Teks Eksposisi
  • Eksposisi definisi
  • Eksposisi Proses
  • Eksposisi Klasifikasi
  • Eksposisi Ilustrasi
  • Ekskposisi Perbandingan
  • Eksposisi Laporan 
Ciri-Ciri Teks Eksposisi 
  • Menjelaskan informasi-informasi pengetahuan 
  • Gaya informasi yang mengajak 
  • Penyampaian secara lugas dan menggunakan bahasa yang baku 
  • Tidak memihak artinya tidak memaksakan kemauan penulis terhadap pembaca 
  • Fakta dibakai sebagai alat kontribusi dan alat kontritasi 
Struktur Teks Eksposisi
  • Tesis (Pembukaan)
  • Argumentasi (Isi)
  • Penegasan Ulang (Penegasan ulang)
Tujuan Teks Eksposisi
Tujuan teks eksposisi adalah untuk memaparkan atau menjelaskan infomasi-informasi tertentu sehingga pengetahuan para pembaca bertambah.
Contoh Teks Eksposisi
Mangga dan Agroklimat
Mangga adalah tanaman buah dengan tingkat ketergantungan yang tinggi pada agroklimat. Ada tanaman buah yang tidak begitu tergantung pada faktor agroklimat, misalnya nangka dan alpukat. Ada juga yang tingkat ketergantungannya pada agroklimat sangat tinggi, misalnya apel. Hampir tak ada tanaman yang dapat seratus persen bebas dari faktor agroklimat, kecuali tanaman itu dibudidayakan dalam green house yang tersolir dari udara luar dan lengkap dengan pengatur suhu dan kelembapan. Mangga memang tanaman buah tropis, tetapi dia justru tidak menyukai kelembapan dan curah hujan yang tinggi. Itulah sebabnya buah itu kemudian dibudidayakan di kawasan guru seperti Meksiko, Mesir, dan Israel, atau di kawasan subtropis seperti Australia dan Taiwan. Pokoknya, semakin kering dan panas suatu kawasan, tanaman mangga semakin menyukainya. Di Indonesia pun mangga hanya dapat tumbuh baik di dataran rendah dengan curah hujan sedikit seperti Indramayu, Pasuruan, dan Probolinggo 
Meskipun menyukai kawasan kering dengan udara panas, mangga tetap memerlukan banyak air. Unsur utama untuk membentuk buah memang air, udara (CO2) dan unsur hara. Dari tiga unsur tersebut, air diperlukan tanaman mangga dalam jumlah paling banyak. Oleh sebab itu, meskipun udara di Pasuruan dan Probolinggo cukup panas dan kering, air tanahnya cukup dangkal sehingga cocok untuk tanaman mangga. Di luar Jawa, kawasan yang agroklimatnya seperti itu antara lain di daerah lembah palu. 
Di dataran rendah yang kering, tanaman mangga dapat menerima sinar matahari selama 12 jam penuh sepanjang tahun. Sinar matahari berperan untuk pembentukan buah. Semakin intensif sinar matahari, semakin manis buah yang dihasilkan. Itulah sebabnya kawasan gurun dapat menghasilkan buah mangga yang cukup manis. Dengan sinar matahari penuh selama 12 jam, tanaman mangga dapat leluasa membentuk karbohidrat dan gula. 
Indonesia yang terletak di kawasan tropis memang mempunyai banyak variasi agroklimat. Ada kawasan yang ekstrem kering, ada juga yang ekstrem basah. Ada dataran tinggi yang dingin, ada pula dataran rendah yang panas. Kontur basah yang menggelombang dan berbukit-bukit juga menguntungkan karena memudahkan sistem pengairan dengan menggunakan sistem gravitasi-namun menggunakan mesin-mesin yang berat. Akan tetapi, secara keseluruhan, agroklimat di Indonesia sangat menguntungkan bagi pengembangan agrobisnis modern. 
Kondisi agroklimat yang menguntungkan itu kadang-kadang justru bisa berbalik menjadi ancaman. Selama ini kita selalu membanggakan tanah air kita yang subur dan makmur. Kita juga membanggakan jumlah koleks plasma nutfah mangga kita yang mencapai peringkat nomor dua di dunia setelah India. Akan tetapi, diam-diam Thailand, Mesir, Taiwan, dan Australia mengebunkannya. Di Australia tersedia lahan yang sangat luas, modal yang sangat besar, teknologi yang sangat canggih, dan agroklimat yang cocok untuk mangga. Oleh sebab itu, kita akan ketinggalan kalau hanya mengandalkan kondisi agroklimat yang "subur makmur"

Bangau dan Kura-Kura


BangaudanKura-Kura 
“Ck ck ck, sungguh menakjubkan”, decak Kura-kura,
“Bukan main indahnya”.
“Tetapi kek, aku masih melihat yang lebih hebat lagi”, sahut si Bangau.
“Jadi masih ada yang lebih indah lagi lahan alam ini”, tutur Si Bangau.
Kakek kura-kura menunduk sedih. Semua itu “Tentu saja kek, tak terhitung jumlahnya keindanya dapat didengarnya saja dari cerita si bangau. Ia sendiri tak pemah melihatnya.
“Mengapa kakek sedih”, tanya si Bangau,
“Adakah ucapanku mengganggu perasaan kakek?”
Kura-kura tua itu menggeleng. Ia lalu menceritakan betapa inginnya ia melihat sendiri semua yang diceritakan sahabatnya itu. Sejenak si Bangau termenung, lalu ia tersenyum.
“Ha, aku ada akal”, ujar si Bangau, ‘Aku dapat membawa kakek terbang untuk melihat-lihat tempat yang kuceritakan itu.”
“Sungguhkah?” kakek kura-kura tertarik. “Tetapi bagaimana caranya?”
“Mudah sekali”, sahut si Bangau, akan kugigit sebatang ranting, lalu kakek gigit pula ujung ranting itu. Nanti aku akan terbang membawa kakek berkeliling.”
“Waaah akalmu sungguh hebat, baik, marilah bawa aku terbang”, kakek Kura-kura tak sabar.
“Tunggu kek”, cegah si Bangau, “sebelumnya kakek harus berjanji padaku.”
“Ya ya aku berjanji.”
“Tidak, maksudku kakek harus berjanji selama perjalanan tidak boleh mengatakan apapun.”
“Tentu, tentu, aku berjanji”
“Maka si bangau Pun mengambil sebatang ranting. Ia menggigit ujung ranting itu dengan paruhnya. Lalu ujung lainnya ranting itu disodorkan kepada kakek kura-kura. Si tua kura-kura itu pun menggigit ujung ranting itu.
Si bangau mulai mengepakkan sayapnya. Perlahan tubuhnya mulai mengangkasa. Kura-kura yang menggigit ranting terbawa. Terbanglah mereka.
Gemetar ketakutan luar biasa kakek kura-kura. Untuk pertama kalinya ia merasakan tubuhnya terbang. Kedua matanya ditutup rapat-rapat, tak berani ia melihat.
Beberapa lama mereka berdoa melayang-layang di udara. Kakek kura-kura mulai berani membuka matanya. Hup, hampir gigitannya lepas. Ia terperanjat melihat pemandangan dari atas. Perlahan ia membuka kembali matanya, rasa takut masih menganggu, namun apa yang dilihatnya sungguh menakjubkan.
Luar biasa, segala keindahan yang sering diceritakan si bangau kini terhampar di matanya. Tak terkira takjubnya kakek kura-kura. Lupa lah ia akan janjinya….
“Wah li…. “Mulut kakek kura-kura terbuka. “…aaa…”
Terjatuhlah kakek Kura-kura yang malang. Tubuhnya hancur mengempas bumi. Si bangau tak kuasa menolongnya. Ia hanya mampu menitikkan air mata.

Sumber
Dinas Kebudayaan dan Permuseuman, Cerita Rakyat Betawi, 2004
Dinas Pariwisata dan Kebuadayaan Provinsi DKI Jakarta

Pengertian Majas dan Macam-Macam Majas serta Contohnya

Pengertian Majas 
Pengertian majas adalah bahasa indah yang digunakan dalam mempercantik susunan kalimat agar memperoleh kesan imajinatif atau menciptakan efek tertentu bagi pembaca dan pendengarnya. Pengertian majas yang lainnya adalah pemanfaatan gaya bahasa dalam memperoleh nuansa tertentu sehingga mampu menciptakan kesan kata-kata yang imajinatif. Setelah membahas pengertian majas marilah kita melihat pengertian macam-macam majas dan contohnya.
Pengertian Majas dan Macam-Macam Majas serta Contohnya
"Pengertian Majas dan Macam-Macam Majas serta Contohnya"
Macam-Macam Majas dan Contohnya
Seperti kita ketahui macam-macam majas terbagi atas 4 macam seperti yang terlampir diatas. maka kali ini pembahasan pengertian macam-macam majas dan contohnya yang dapat dilihat dibawah ini...

1. Majas Perbandingan 
Pengertian majas pertentangan adalah kata kiasan yang menyatakan perbandingan dalam menciptakan kesan dan pengaruh kepada pembaca dan pendengar.
Macam-macam majas perbandingan 
  • Perumpamaan atau Asosiasi : perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang berbeda, namun dianggap sama yang menggunakan kata seperti, umpama, ibarat, sebagainya, bagai. Contohnya : Semangat belajarnya ibarat baja, Mukanya pucat bagai mayat, wajahnya terlihat bagai bulan purnama, kamu sangat cantik bagai awan dilangit, pendiriannya selalu berubah-ubah bagai air didaun alas. 
  • Metafora : metafora adalah majas berisi ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Metafora merupakan pemakaian kata buka dengan arti sebenarnya yang digunakan dalam persamaan dan perbandingan. Contohnya : Jonathan adalah bintang kelas dunia, sampah masyarkat akhirnya ditangkap oleh polisi,  satu persatu tikus-tikus berhasil ditangkap KPK, Perpustakaan adalah gudang nya ilmu, Raja siang keluar dari ufuk timur, jantung hatinya hilang tiada berita. 
  • Personifikasi : personifikasi adalah membandingkan benda-benda yang tak bernyawa seakan-akan bernyawa atau hidup dengan sifat seperti manusia. Contohnya : Ombak berkejar-kejaran ditepi pantai, hujan itu menari-nari diatas genting, bulan tersenyum kepada bintang, badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk, angin membelai rambutnya yang tergerai. 
  • Alegori : alegori adalah penggunaan bahasa yang menyatakan dengan cara lain dengan kiasan dan penggambaran. Pada umumnya alegori berbentuk cerita dengan simbol-simbol bermuatan moral. Contohnya : iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman, suami sebagai nahkoda dan istri sebagai juru mudi, Contoh alegori berbentuk cerita : Pernikahan bagai bahtera yang harus dijalani dengan hati-hati. Suami sebagai nahkoda dan istri sebagai juru mudi yang melayarkan bahterai mengarungi lautan penuh badai dan gelombang. 
  • Simbolik : simbolik adalah majas yang menggunakan kiasan atau melukiskan dengan menggunakan simbolik atau lambang dalam menyatakan maksudnya. Contohnya : Dia terkenal sebagai buaya darat, Rumah itu hangus dilalap oleh sijago merah, Teratai adalah lambang pengabdian, Bunglon adalah lambang orang tak berpendirian, Melati adalah lambang kesucian.
2. Majas Pertentangan
Pengertian majas pertentangan adalah kata-kata kias yang menyatakan pertentangan yang dimaksud oleh penulis atau pembicara dalam memberikan pengaruh atau kesan kepada pembaca dan pendengar.  
Macam-macam majas pertentangan
  • Hiperbola : hiperbola adalah majas yang memberikan kesan yang berlebihan dari kenyataannya agar lebih berkesan atau meminta perhatian.Contohnya : ia terkejut setengah mati begitu melihat mayat perempuan tersebut, tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang, keringatnya menganak sungai, kita berjuang sampai titik darah penghabisan, suaranya menggelegar ke angkasa. 
  • Paradoks : paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dengan fakta yang telah ada. Contohnya : Hatiku merintih ditengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung, dia besar tapi nyalinya kecil, aku merasa sendirian ditengah kota jakarta yang ramai ini, hidupnya sangat mewah tetapi mereka tidak bahagia mungkin karna ia tidak mempunyai anak, Tinggal di kota yang besar dan megah tetapi hidupnya kesepian.
  • Antitesis : antitesis adalah majas yang menggunakan pasangan kata yang artinya berlawanan. Contohnya : Tua muda, besar kecil ikut meramaikan pesta kembang api, Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata tuhan, hidup matinya manusia ada di tangan tuhan. 
  • Litotes : litoses adalah majas yang menyatakan dengan berlawanan dari kenyataannya yang bertujuan untuk merendahkan diri. Contohnya : Terimalah kado tidak berharga ini sebagai tanda terima kasihku, perjuangan kami hanya setitik air dalam samudra luas, Karangan ini belum sempurna sertakan kritik dan sarannya, Sebenarnya ini sangat dulit tapi dapat diselesaikan.
3. Majas Pertautan 
Pengertian majas pertautan adalah kata-kata kias yang bertautan dengan gagasan, ingatan. 
Macam-macam majas pertautan
  • Sinekdode : sinekdode adalah penggunaan kata yang sama dengan faktanya yang bertujuan memperjelas. Contohnya : lewat gardu belanda dengan berani, thailand memboyong piala kemerdekaan setelah menggulung PSSI harimau, indonesia akan memilih idolanya pada malam nanti, setiap kepala dikenakan pajak. 
  • Metonimia : metonimia adalah pengungkapan berupa penggunaan nama benda yang lain seperti merek, atribut, atau ciri khas. Contohnya : Sering menghisap jarum, dia terserang penyakit paru-paru(rokok djarum) , Setiap pagi ayah selalu menghirup kapal api (kopi kapal api), Orang tersebut sangat berclass dalam menghirupnya (rokok class mild), Dia selalu menaiki kuda hitam (Mobil Ferrari), atlet andalan kita mendapat perak, si kaos merah berusaha untuk mencetak gol.
  • Alusio : Alusio adalah majas yang menggunakan kata-kata berkaitan dengan peristiwa umum yang terjadi atau penggunaan kata yang umum dalam menunjukkan maksud. Contohnya : sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya, kamu jangan kura-kura dalam perahu, ceritakan semua hal tersebut dengan jujur. 
  • Eufimisme : eufimisme adalah majas yang menggunakan kata-kata sopan dan halus. Contohnya : Dimana saja bisa menemukan kamar kecilnya, anak ibu lamban menerima pelajaran, anak ibu tidak bodoh tapi hanya malas belajar. 
4. Majas Perulangan/Penegasan 
Pengertian majas perulangan/penegasan adalah kata-kata kias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruh kepada pendengar dan pembaca.
Macam-macam majas perulangan/penegasan
  • Aliterasi : aliterasi adalah kata-kata yang memanfaatkan kata yang permulaannya sama dengan bunyinya. Contohnya : Dara damba daku, datang dari danau.
  • Pleonasme : pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata dengan berlebihan untuk menegaskan arti suatu kata. Contohnya : Saya naik ke tangga ke atas, ayo kita berjalan ke depan untuk melihat sendiri, aku menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri, Dara yang merah itu membasahi bajunya, Dia menangis dengan meluarkan air dimatanya. 
  • Anataklasis : anataklasis adalah majas yang mengandung pengulangan kata yang sama, dengan makna yang berbeda. Contohnya : Ayah selalu membawa buah ditangan untuk buah hatinya, Karena buah penanya sudah jadi buah bibir masyarakat. 
  • Repetisi : repetisi adalah majas perulangan kata atau kelompok kata yang  sama dalam menarik perhatian atau menegaskan. Contohnya : tidak setiap penderitaan menjadi luka dan tidak setiap sepi jadi duri, dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharapkan. 
  • Paralelisme : paralelisme adalah majas perulangan yang pada umumnya terdapat dalam puisi yang disusun atas baris yang berbeda. Contohnya : 
Sunyi itu duka
Sunyi itu kudus
Sunyi itu lupa
Sunyi itu lapus 
Cinta itu adalah pengertian
Cinta itu adalah kesetiaan
Cinta itu adalah rela berkorban 
 
http://www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-majas-macam-macam-contoh-majas.html

Pengertian Biografi, Ciri-Ciri Biografi, & Struktur Biografi

Pengertian

Secara Umum, Pengertian Biografi adalah sebuah tulisan yang membahas mengenai kehidupan seseorang. Secara sederhana, Pengertian Biografi adalah sebuah kisah riwayat hidup seseorang. Biografi juga dapat diartikan sebagai suatu kisah atau keterangan perjalanan kehidupan seseorang bersumber dari kisah nyata. Istilah Biografi berasal dari bahasa Yunani dari kata bios dan graphien. Arti kata bios adalah hidup dan graphien berarti tulis. Biografi dapat terdiri dari beberapa baris atau lebih daru satu buku.
Biografi terdiri dari biografi singkat dan biografi panjang, dimana biografi singkat hanya berisi fakta-fakta kehidupan seseorang dan peran yang penting. Sedangkan biografi panjang terdiri dari informasi penting yang dikisahkan dengan lebih detail dan ditulis dengan gaya bercerita yang baik.
Dari biografi dapat ditemukan kejadian-kejadian hidup seseorang atau misteri hidup seseorang dengan penjelasan berupa tindakan atau perilaku dalam hidupnya. Biografi dapat menceritakan kehidupan tokoh penting/terkenal dan tidak terkenal, namun biasanya Biografi bercerita tentang tokoh-tokoh sejarah baik yang hidup maupun yang telah tiada. Sekarang ini biografi banyak ditulis secara kronologis. 
Biografi sendiri memerlukan bahan atau sumber pendukung baik itu berupa benda seperti buku harian, surat-surat, kliping koran, dll sebagai bahan pendukung utama. Sedangkan bahan pendukung biasa adalah buku referensi, yang menjelaskan peranan seseorang dalam biografi.

Ciri-Ciri Biografi

Adapun ciri-ciri biografi antara lain sebagai berikut. 
1. Biografi terdiri dari struktur: orientasi, peristiwa atau masalah, serta reorientasi 
2. Berisi informasi fakta dan disajikan dalam bentuk narasi atau cerita
3. Faktualnya (fakta) menurut peristiwa hidup seseorang yang dinarasikan dalam tokoh biografi. 
4. Komponen penting dalam teks biografi adalah.
  • Judul 
  • Menarik dan mengesankan dari kehidupan tokoh yang diceritakan
  • Mengagumkan dan mengharukan dari kehidupan tokoh yang diceritakan 
  • Dapat dicontoh dan diteladani dari kehidupan tokoh

Struktur Biografi

 Struktur biografi adalah sebagai berikut
  1. Orientasi: Orientasi merupakan bagian yang menjelaskan pengenalan tokoh yang berisi gambaran awal tokoh yang diceritakan dalam biografi tersebut. 
  2. Peristiwa dan Masalah: Bagian peristiwa atau kejadian yang berisi sebuah peristiwa atau kejadian pernah dialami, termasuk didalamnya berisi tentang masalah yang pernah dihadapinya dalam tujuan serta cita-citanya. Hal-hal yang menarik, mengagumkan, mengesankan, dan mengharukan pernah dialami tokoh diuraikan dalam bagian ini. 
  3. Reorientasi: Reorientasi adalah bagian penutup yang berisi pandangan penulis terhadap tokoh yang bersifat opsional artinya dapat ada atau tidak.
http://www.artikelsiana.com/2015/09/pengertian-biografi-ciri-ciri-biografi.html

Pengertian Paragraf Persuasi dan Contoh Paragraf Persuasi

Dalam pengertian paragraf persuasi menurut para ahli yang disimpulkan bahwa pengertian paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan untuk mempengaruhi, mengimbau, membujuk, atau merayu pembaca sehingga terpengaruh untuk mengikuti keinginan penulis. Paragraf persuasi merupakan sebagian dari macam-macam paragraf  atau jenis-jenis paragraf. Dalam membuat paragraf persuasi sulit dan mudah karna paragraf persuasi kadang sebagian orang sering melenceng atau keluar dari paragraf persuasi yaitu membujuk, sehingga perlunya kita melihat contoh-contoh paragraf persuasi. Untuk melihat contoh paragraf persuasi, mari kita lihat seperti yang ada dibawah ini..

Contoh Paragraf Persuasi 
Namanya kegiatan nonakademik sah-sah saja buat dijalankan apalagi, kalau dapat bisa memaksimalkan diri sehingga menghasilkan prestasi yang gemilang. Satu yang mesti anda ingat, sebagai pelajar, kegiatan utama anda adalah belajar. Anda harus pintar-pintar membagi waktu. Percaya, deh, segala kegiatan positif akan menghasilkan kesuksesan 

Fakta bahwa Paragraf Persuasi 
Paragraf diatas bertujuan untuk memengaruhi pembaca agar berprestasi di bidang nonakademik dan giat dalam belajar. 

Sumber :
Cerdas Berbahasa Indonesia, Hal : 209, Penerbit : Erlangga. 2006. Jakarta, Penulis :Engkos Kosasih
http://www.artikelsiana.com/2014/10/pengertian-paragraf-persuasi-contoh-contoh.html

Surat Dinas / Resmi

1.  Pengertian Surat
    Ada beberapa ahli bahasa yang membahas tentang pengertian surat. Pendapat antara ahli yang satu dengan yang lain tentu berbeda karena mereka berangkat dari sudut yang berbeda pula. Darji (1978: 8) mengemukakan bahwa surat adalah suatu sarana untuk menyampaikan informasi atau pernyataan secara tertulis kepada pihak lain baik atas hama sendiri ataupun jabatannya dalam organisasi. Selanjutnya apabila terjadi hubungan terus menerus antara dua belah pihak yang dilakukan dengan saling berkirim surat, maka terjadilah surat menyurat diartikan sebagai suatu aktivitas berkirim-kiriman surat. Jadi apabila seseorang menerima surat, dan kemudian membalas maka terjadilah aktivitas surat menyurat. Pengertian surat menyurat dalam arti luas meliputi semua aktivitas tata usaha yang berhubungan dengan surat, yaitu membuat surat, menggandakan surat dan mengarsipkan surat.
    Berdasarkan pendapat kedua ahli di atas dapat disimpulkan, bahwa surat adalah karangan jenis paparan yang berisikan maksud dan tujuan yang diinginkan oleh pembuat surat, sedangkan surat menyurat adalah kegiatan berkomunikasi yang saling membahas antara pihak pertama dengan pihak kedua dengan menggunakan surat sebagai alatnya.

2  Surat Resmi
    Peranan surat lebih jelas lagi, terutama dalam surat resmi, misalnya surat perjanjian, surat resmi, misalnya surat perjanjian, surat sewa menyewa, surat jual beli, surat wasiat, dan surat-surat resmi lainnya. Surat-surat tersebut, selain resmi sifatnya, juga mempunyai kekuatan hukum yang dapat digunakan sebagai alat bukti tertulis, dan suatu bukti yang sah.

Pengertian
    Ada beberapa pendapat tentang pengertian surat resmi. Soedjito dan Solchan (198) memberi pengertian surat resmi ialah suatu alat sarana komunikasi tulis. Surat itu dipandang sebagai alat komunikasi tulis yang paling efisien, efektif, ekonomis dan praktis. Juga dikatakan bahwa surat resmi/dinas/jabatan ialah yang dikirimkan oleh kantor pemerintah/swasta kepada kantor pemerintah, atau dikirimkan oleh perseorangan kepada kantor pemerintah dan sebaliknya. Karena sifatnya resmi, dalam surat resmi hubungan yang bersifat lugas dan seperlunya.

Syarat
Syarat-syarat surat resmi menurut Soedjito (1987: 2) mengemukakan bahwa surat yang baik haruslah memenuhi syarat-syarat penyusunan sebagai berikut :
1. Syarat harus disusun dengan teknik penyusunan surat yang benar yaitu :
a) Penyusunan letak bagian-bagian surat yang tepat sesuai dengan aturan atau pedoman yang ditentukan.
b) Pengetikan yang betul, jelas dan rapi.
c) Pemakaian kertas yang sesuai dengan :
    - Ukuran : kuarto berukuran 21 x 29 cm;
    - Jenis : HVS untuk lembar asli dalam kertas tembus untuk tembusan; dan
    - Warna : putih HVS untuk lembar asli, kuning kertas tembus perbal, biru muda HVS untuk surat rahasia.
2. Isi surat harus dinyatakan secara ringkas, jelas dan eksplisit. Hal itu menguntungkan kedua pihak, yaitu :
a) Penerima dapat memahami isinya dengan tepat dan tidak ragu-ragu; dan
b) Pengirim memperoleh jawaban secara cepat apa yang dikehendakinya.
3. Bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang benar/baku sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, baik tentang ejaan, pemilihan kata, bentuk kata, maupun kalimatnya. Selain itu, bahasa surat haruslah efektif.  
   Untuk itu, bahasa surat haruslah logis, wajar, hemat, cermat, sopan dan menarik. Sedapat mungkin dihindari pemakaian kata-kata asing yang sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Juga harus dihindari gaya yang keasing-asingan atau kedaerah-daerahan.
    Di samping ketiga syarat di atas, ada hal penting lainnya, yang perlu diperhatikan sehubungan dengan menyusun surat yang baik, yaitu:
a) Memahami kedudukan masalah yang dikemukakan;
b) Memahami peraturan-peraturan yang berkaitan dengan masalah itu;
c) Mengetahui posisi dan bidang tugasnya, dan
d) Hal-hal lainnya yang berkaitan dengan ketatausahaan.

3 Ejaan Yang Disempurnakan
    Ejaan adalah keseluruhan aturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana hubungan antara lambang tersebut. tetapi secara teknis yang dimaksud ejaan adalah tata cara penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca (Arifin, 1985: 28).
    Depdikbud (1988: 37) mengemukakan bahwa ejaan adalah keseluruhan peraturan melambangkan bunyi ujaran dan hubungan lambang tersebut. Pada dasarnya penulisan ejaan bahasa Indonesia disesuaikan dengan ejaan yang disempurnakan.
    Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan, bahwa ejaan adalah keseluruhan aturan bagaimana melambangkan bunyi dan bagaimana hubungan antara lambang tersebut, tetapi secara teknis yang dimaksud ejaan adalah tata cara penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca.
Dalam penelitian ini ejaan yang dimaksud adalah ejaan yang meliputi : (a) pemakaian huruf besar, (b) pemakaian tanda titik, dan (c0 pemakaian tanda hubung yang berada dalam surat menyurat resmi bahas Indonesia di Desa Punten Kecamatan Batu tahun 2009. Masing-masing masalah itu dapat diselesaikan sebagai berikut.
Huruf Besar
Dalam buku “Tata Bahasa Baku Indonesia” (Depdikbud: 1988: 377) huruf besar dipakai dengan aturan sebagai berikut.
1) Huruf pertama pada awal kalimat
Contoh :
a) Dia menulis surat
b) Apa maksudnya ?
2) Huruf pertama pada awal kalimat.
Contoh :
a) Bapak menasihatkan, “Berhati-hatilah, Nak!”
b) “Kemarin engkau terlambat,” katanya.
3) Huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Contoh :
a) Yang Maha Kuasa
b) Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.
4) Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Contoh :
a) Sultan Hasanuddin
b) Haji Agus Salam
5) Huruf pertama unsur jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Contoh :
a) Wakil Presiden Sudarmono
b) Gubernur Irian Jaya

6) Huruf pertama unsur nama orang.
Contoh :
a) Dewi Sartika
b) Amir Hamzah
7) Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa dan bahasa.
Contoh :
a) Bangsa Indonesia
b) Suku Sunda
8) Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Contoh :
a) Tahun Hijrah
b) Hari Senin
9) Huruf pertama nama geografi.
Contoh :
a) Bali
b) Asia Tenggara
10) Huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga, pemerintah, dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan
Contoh :
a) Republik Indonesia
b) Majelis Permusyawaratan Rakyat
11) Huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Contoh :
a) Perserikatan Bangsa-bangsa
b) Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial
12) Huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang untuk tidak terletak pada posisi awal.
Contoh :
a) Bacalah majalah Bahasa dan Sastra
b) Dia adalah agen surat kabar Jawa Pos
13) Huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
Contoh :
a) Dr
b) M.A
14) Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti Bapak, Ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Contoh :
a) Surat Saudara sudah saya terima.
b) Besok Paman akan datang.

15) Huruf pertama kata ganti Anda.
Contoh :
a) Sudahkah Anda tahu?
b) Surat Anda telah kami terima.
Tanda Titik
Berdasarkan ejaan yang disempurnakan tanda titik dipakai sebagai berikut ini
1) Pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh :
a) Ayahku tinggal di Batu.
b) Biarlah mereka duduk di sana.
2) Di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar atau daftar.
Contoh :
a) Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
1.2.1 Gambaran Tangan
1.2.2 Tabel
3) Untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
Contoh :
a) pukul 1.35.20
b) pukul 5.11.15
4) Untuk memisahkan angka, jam, menit dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
Contoh :
a) 1.35.20 jam
b) 0.20.30 jam
5) Diantara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
Contoh :
a) Siregor, merari, 1920. Azap dan sengsara.
Tanda Hubung
Berdasarkan ejaan yang disempurnakan tanda hubung dipakai sebagai berikut :
1) Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
Contoh :
a) Di samping cara-cara lama itu ada juga cara yang baru.
b) Mereka bersama-sama bernyanyi gembira ria.
2) Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris.
Contoh :
a) Kini ada cara yang baru untuk mengukur panas.
b) Senjata ini merupakan alat pertahanan yang canggih.
3) Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh :
a) anak-anak
b) berulang-ulang
4) Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal. Contoh :
a) p-a-n-t-i-a
b) 8-4-1973
5) Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (1) hubungan bagian kata atau ungkapan dan (2) penghilangan bagian kelompok kata.
Contoh :
a) ber-evolusi
b) dua puluh lima ribuan
6) Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (i) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (ii) ke- dengan angka, (iii) angka dengan –an, (iv) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan kata, dan (v) nama jabatan rangkap.
Contoh :
a) se-Indonesia
b) tahun 50-an
7) Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
a) di-smash
b) pen-tackle-an

4 Pemilihan Kata
Pengertian Kata
Ada beberapa ahli berpendapat tentang pengertian kata. Depdikbud (1988: 24) memberi pengertian bahwa kata adalah bagian terkecil dari kalimat yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai makna. Namun halnya kata dalam bahasa Indonesia dapat dibentuk dari kata lain.
Sejalan dengan pendapat tersebut, Keraf (1966: 57) mengatakan bahwa kata adalah kesatuan-kesatuan terkecil yang diperoleh sesudah sebuah kalimat dibagi atau bagian-bagiannya, dan yang mengandung suatu ide. Dikatakan juga suatu morfem bebas, tetapi juga meliputi semua bentuk gabungan antara morfem terikat dengan morfem bebas atau morfem bebas dengan morfem dasar.
Fungsi Kata
Kata yang digunakan dalam sebuah kalimat itu mempunyai fungsi sebagai berikut :
1) Secara langsung dapat membina sebuah kalimat.
2) Dalam tiap-tiap kata mengandung suatu ide tertentu. Ide yang berada dalam kata kerja dari ide yang terkandung dalam kata bekerja, mengerjakan, dan dikerjakan. Masing-masing membentuk ide yang berlainan.
Pemilihan Kata Dalam Surat Menyurat Resmi
Pemilihan kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin disampaikannya baik secara tulis atau lisan. Di samping itu, pilihan kata harus sesuai dengan konteks surat.
Pilihan kata merupakan suatu unsur yang sangat penting, baik dalam mengarang atau dalam tuturan lisan. Agar pemilihan kata tepat sesuai dengan maksud, maka kamus merupakan alat bantu yang paling tepat. Kamus dapat membantu menentukan makna kata secara tepat.
Pemilihan kata yang benar adalah benar tidaknya penulisan kata tersebut dalam bahasa Indonesia. Pemilihan kata dalam bahasa Indonesia benar, jika dituliskan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan dan tata bahasa baku bahasa Indonesia.
Pemilihan kata yang dimaksud adalah benar tidaknya kata yang digunakan dalam menulis surat-surat resmi bahasa Indonesia. Pemilihan kata benar, jika sesuai dengan syarat-syarat penulisan surat yang baik, salah jika tidak sesuai dengan penulisan surat yang baik dengan menyimpang dari tata bahasa baku Indonesia.
Dilihat dari pengertian dan fungsi kata tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa pemilihan kata dalam membentuk sebuah kalimat itu sangat perlu. Apa lagi dalam penulisan surat resmi, surat harus jelas, singkat dan lugas. Hal ini agar tidak menimbulkan salah pengertian atau salah tafsir. Jadi dalam pemilihan kata itu harus sangat hati-hati untuk tidak menyimpang dari tujuan.

Pemakaian Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif dapat berdiri sendiri, yang mempunyai pola intonasi akhir dan yang terdiri dari klausa (Cook, 1971: 39; Elsen dan Pickett, 1969: 82).
Depdikbud (1988: 29) mengemukakan bahwa kalimat umumnya berwujud rentetan kata yang disusun sesuai kaidah yang berlaku. Setiap kata termasuk kelas atau kategori kata dan mempunyai fungsi dalam kalimat. Pengurutan rentetan kata serta macam kata yang dihasilkan. Ditambahkan pula bahwa kalimat adalah bagian terkecil ujaran atau teks yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan. Dalam wujud lisan kalimat diiringi oleh alunan titi nada, disela oleh jeda, diakhiri oleh intonasi selesai, dan diikuti oleh kesenyapan yang memustahilkan adanya perpaduan atau asimilasi bunyi (Depdikbud, 1988: 254). Dalam wujud tulisan berhuruf latin. Kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya atau tanda seru dan di dalamnya disertakan pula berbagai tanda berupa baca yang berupa spasi atau ruang kosong, koma, titik koma, titik dua dan atau sepasang garis pendek yang mengapit bentuk tertentu. Tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru sepadan dengan intonasi selesai sedangkan tanda baca lainnya sepadan dengan jeda. Adapun kesenyapan diwujudkan sebagai ruang kosong sebelum kapital permulaan. Alunan titi nada pada kebanyakan hal, tidak ada padanannya dalam bentuk tertulis.
Keraf (1989: 156) berpendapat bahwa kalimat adalah satu bagian yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan sdangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap. kelengkapan ujaran itu tentu dengan sendirinya membawa kelengkapan makna. Pembatasan bidang tutur antara kesenyapan dengan kesenyapan penting sekali, karena secara formil itulah merupakan batas-batas yang dengan tegas dapat kita tangkap dalam suatu arus ujaran.
Berdasarkan kesamaan pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kalimat adalah bagian terkecil ujaran atau teks yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan, yaitu didahului dan diikuti oleh kesenyapan.
Dalam penelitian ini kalimat dipandang dari segi struktur itensif klausa utama. Kalimat ini meliputi dua pokok, yaitu (1) kalimat sempurna, dan (2) kalimat taksempurna. Hal ini yang akan dijelaskan di bawah ini.
Kalimat Sempurna
Kalimat sempurna adalah kalimat yang dasarnya terdiri dari sebuah klausa bebas (Cook, 1971: 47). Oleh karena yang mendasari kalimat sempurna adalah suatu klausa bebas, maka kalimat sempurna ini mencakup kalimat tunggal, kalimat bersusun, dan kalimat majemuk.
Contoh :
a) Ibu duduk.
b) Ayah meninggal dunia waktu saya studi di Negeri Belanda.
c) Nenek membeli kue lantas dia membagi-bagikannya kepada cucunya.
Kalimat Tak Sempurna
Kalimat tak sempurna adalah kalimat yang dasarnya hanya terdiri dari sebuah klausa terikat, atau sama sekali tidak mengandung struktur klausa (Cook, 1971: 47).
Kalimat tak sempurna ini mencakup kalimat-kalimat urutan, sampingan, elips, tambahan, jawaban, seruan dan minor. Contoh :
a) “Mau kemana kamu nanti sore?”
b) “Ke Bandung”.
“Dengan siapa ?”
“Teman”.
“Maksudmu?”
“Edi

http://bahasaindosugik.blogspot.co.id/2010/10/surat-dinasresmi.html

Karya Sastra Melayu Klasik


Sastra Melayu Klasik sudah eksis di tanah air sejak abad ke-16 Masehi. Semenjak itu hingga sekarang gaya bahasanya tak banyak mengalami perubahan.
Naskah pertama yang tertulis dalam bahasa Melayu klasik berupa sepucuk surat dari raja Ternate, Sultan Abu Hayat kepada raja João III di Portugal berangka tahun 1521 Masehi.  
Bentuk-bentuk Karya Sastra Melayu Klasik Karya Sastra Melayu Klasik – gurindam dua belas
Kumpulan gurindam karya Raja Ali Haji, Kepulauan Riau. Dinamakan Gurindam Dua Belas sebab berisi 12 masalah, diantaranya tentang ibadah, kewajiban raja, kewajiban anak terhadap orang tua, tugas orang tua kepada anak, budi pekerti dan hidup bermasyarakat.
 
Hikayat
Salah satu bentuk sastra prosa yang berisikan tentang kisah, cerita, dongeng maupun sejarah. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama.
 
Karmina
Populer disebut pantun kilat adalah pantun dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua langsung isi. Memiliki pola sajak lurus (a-a). Biasanya dipakai untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara langsung.
- Contoh:
"Sudah gaharu cendana pula Sudah tahu masih bertanya pula"
 
Pantun
Serupa puisi 4 baris, berciri sajak a-b-a-b attau a-a-a-a. Dua baris awal merupakan sampiran, umumnya tentang alam (flora dan fauna); dua baris ujung bagian isi, sebagai tujuan pantun.
- Contoh:
Kayu cendana diatas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
 
Seloka
Merupakan bentuk puisi Karya Sastra Melayu Klasik, berisi pepetah ataupun perumpamaan mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan. Lumrahnya ditulis empat baris menggunakan bentuk pantun atau syair, kadang kala bisa juga ditemukan pada seloka yang ditulis lebih dari empat-baris.
- Misal:
Anak pak dolah makan lepat
makan lepat sambil melompat
nak hantar kad raya dah tak sempat
pakai sms pun ok wat ?
 
Syair
Bagian puisi atau karangan dalam bentuk terikat, mengutamakan irama sajak. Biasanya berbentuk 4 baris, bernada aaaa, keempat baris itu mengandung makna penyair.
 
Talibun
Sejenis puisi lama seperti pantun sebaba memiliki sampiran dan isi, tapi lebih dari 4-baris (bisa 6-20 baris). Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, seterusnya.
- Contoh:
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak beli
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanakpun cari
Induk semang cari dahulu
 
http://bahasaindosugik.blogspot.co.id/2012/09/karya-sastra-melayu-klasik.html

Arti c.q. dan u.p dalam surat

Seringkali kita menemukan sebuah surat dengan format seperti contoh

Yth.
PT. MULTI MEDIA In.
Up. Bagian Keuangan
di tempat.
atau
Yth.
Menteri Kehakiman dan HAM RI
c.q. Direktur Jendral Lembaga Pemasyarakatan
Jakarta

Pada format yang pertama, u.p adalah U ntuk Perhatian. Artinya, surat itu untuk bagian keuangan di PT. Multi Media itu, u.p digunakan untuk mengkhususkan surat kepada seseorang yang dimaksud. misalnya di suatu perusahaan terdapat bagian personalia, bagian keuangan, bagian operasional atau yang lain. jadi bila kita ingin mengkhususkan kepada bagian yang kita tuju maka kita meletakkan kata up.

Dalam wacana Indonesia, singkatan ’c.q.’ yang merupakan singkatan warisan Belanda ini masih sering dipakai dalam surat-surat resmi.
 
 c.q pada contoh diatas bisa diartikan "melalui". Jadi surat diatas ditujukan untuk Menteri Kehakiman dan Ham melalui Dirjen Lembaga Pemasyarakatan, yang menerima adalah Dirjen Lembaga pemasyarakatan yang merupakan institusi dibawah Kementerian Hukum dan Ham.

http://bahasaindosugik.blogspot.co.id/2014/11/arti-cq-dan-up-pada-surat-resmi.html

Keterkaitan Gurindam dengan Kehidupan Sehari-hari

Sebagaimana telah didiskusikan, gurindam kaya dengan falsafah hidup dan nasihat. Diskusikan makna yang terkandung pada setiap fasal dalam kutipan Gurindam XII karya Raja Ali Haji berikut ini.
Ini Gurindam Fasal yang Pertama
Baorang siapa mengenal Allah
Suruh dan tegahnya tiada ia menyalah
Baorang siapa mengenal diri
Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahari
Baorang siapa mengenal dunia
Tahulah ia baorang yang terperdaya
Baorang siapa mengenal akhirat
Tahulah ia dunia mudarat
Ini Gurindam Fasal yang Kedua
Baorang siapa meninggalkan puasa
Tidaklah mendapat dua termasa
Baorang siapa meninggalkan zakat
Tiadalah hartanya berleh berkat
Baorang siapa meninggalkan haji
Tiadalah ia menyempurnakan janji
Ini Gurindam Fasal yang Ketiga
Apabila terpelihara lidah
Niscaya dapat daripadanya faedah
Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan
Daripada segala berat dan ringan
Apabila perut terlalu penuh
Keluarlah fiil yang tiada sennh
Anggta tengah hendaklah ingat
Di situlah banyak orang yang hilang semangat
Hendaklah peliharakan kaki
Daripada berjalan yang membawa rugi
Ini Gurindam Fasal yang Keempat
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir
Di situlah banyak orang yang tergelincir
Pekerjaan marah jangan dibela
Nanti hilang akal di kepala
Jika sedikit pun berbuat bhng
Bleh diumpamakan mulutnya itu pekng
Tanda orang yang amat celaka
Aib dirinya tiada ia sangka
Bakhil jangan diberi singgah
Itulahoperampk yang amat gagah
Baorang siapa yang sudah besar
Janganlah kelakuannya membuat kasar
Baorang siapa perkataannya ktr
Mulutnya itu umpama ktr
Di mana tahu salah diri
Jika tidak orang lain yang berperi
Pekerjaan takabur jangan dirapih
Sebelum mati didapat juga sepih
Ini Gurindam Fasal yang Kelima
Jika hendak mengenal orang mulia
Lihatlah kepada kelakuan dia
Jika hendak mengenal orang berilmu
Bertanya belajar tiadalah jemu
Jika hendak mengenal orang yang berakal
Di dalam dunia mengambil bekal
Jika hendak mengenal orang yang baik peorangai
Lihatlah pada ketika bercampur dengan orang ramai
Ini Gurindam Fasal yang Keenam
Cahariolehmu akan istri
Yang bleh menyerahkan diri
Cahariolehmu akan kawan
Pilihlah segala orang yang setiawan
Cahariolehmu akan abdi
Yang ada baik sedikit budi
Ini Gurindam Fasal yang Ketujuh
Apabila kita kurang siasat
Itulah tanda pekerjaan hendak sesat
Apabila anak tidak dilatih
Jika besar bapanya letih
Apabila banyak mencela orang
Itulah tanda dirinya kurang
Apabila orang yang banyak tidur
Sia-sia sahajalah umur
Apabila mendengar akan khabar
MeNoerimanya itu hendaklah sabar
Apabila mendengar akan aduan
Membicarakannya itu hendaklah cemburuan
Apabila perkataan yang lemah lembut
Lekaslah segala orang mengikut
Apabila perkataan yang amat kasar
Lekaslah segala orang mengikut
Apabila pekerjaan yang amat benar
Tidak bleh orang berbuat hnar
Ini Gurindam Fasal Kedelapan
Lidah yang suka membenarkan dirinya
Daripada yang lain dapat kesalahannya
Daripada memuji diri hendaklah sabar
Biar daripada orang datangnya khabar
orang yang suka menampakkan jasa
Setengah daripada syirik mengaku kuasa
Kejahatan diri sembunyikan
Kebajikan diri diamkan
Keaiban orang jangan dibuka
Keaiban diri hendaklah sangka
Ini Gurindam Fasal yang Kesembilan
Kepada segala hamba-hamba raja
Di situlah setan tempatnya manja
Kebanyakan orang yang muda-muda
Di situlan setan tempat bergda
Perkumpulan laki-laki dengan perempuan
Di situlah setan punya jamuan
Adapun orang tua yang hemat
Setan tak suka membuat sahabat
Jika orang muda kuat berguru
Dengan setan jadi berseteru
Ini Gurindam Fasal yang Kesepuluh
Dengan anak janganlah lalai
Supaya bleh naik ke tengah balai
Dengan istri dan gundik janganlah alpa
Supaya kemaluan jangan meNoerpa
Dengan kawan hendaklah adil
Supaya tangannya jadi kapil
Ini Gurindam Fasal yang Kesebelas
Hendaklah memegang amanat
Buanglah khianat
Hendak marah
Dahulukan hujjah
Hendak dimalui
Jangan memalui
Hendak ramai
Murahkan peorangai
Ini Gurindam Fasal yang Keduabelas
Hukum adil atas rakyat
Tanda raja berleh inayat
Kasihkan orang yang berilmu
Tanda rahmat atas dirimu
Hrmat akan orang yang pandai
Tanda mengenal kasa dan cindai
Ingatkan dirinya mati
Itulah asal berbuat bakti
Akhirat itu terlalu nyata
Kepada hati yang yang tidak buta

Gurindam isinya penuh dengan makna kehidupan. Isinya banyak memberikan tuntunan dalam hidup beragama dan berssial.oleh karena itu, nilai-nilainya sangat erat dengan kehidupan kita sehari-hari.

Sumber :
Dikutip dari: Puisi Indonesia Lama Berisi Nasehat,(Depdikbud, 1986: 24—30). 
http://bahasaindosugik.blogspot.co.id/2010/10/materi-bahasa-indonesia-kelas-xii-smama.html

Penulisan Kritik dan Esai Karya Sastra

Terdapat beberapa prinsip penulisan kritik dan esai terhadap realitas kehidupan di antaranya sebagai berikut.
  1. Pokok persoalan yang dibahas harus layak untuk diulas dan hasil ulasannya harus memberikan keteorangan yang berkaitan dengan suatu peristiwa yang nyata. 
  2. Pendekatan yang digunakan harus jelas, apakah menggunakan pendekatan faktual atau imajinatif?
  3. Ulasan yang menggunakan pendekatan faktual harus didukungoleh fakta yang nyata dan oobjektif. Penulis tidak bleh mengubah fakta untuk mendukung pandangannya.
  4. Pernyataan yang diungkapkan harus jelas, jangan samar-samar, harus dapat dipercaya, tidak disangsikan atau disangkal, dan dapat dibuktikan kebenarannya.
Pada pelajaran ini, kamu akan berlatih meNoerapkan prinsip-prinsip membuat kritik esai untuk mengmentari karya sastra. H.B. Jasin mengemukakan bahwa kritik kesusastraan adalah pertimbangan baik atau buruk suatu hasil kesusastraan. Pertimbangan itu disertai dengan alasan mengenai isi dan bentuk karya sastra. Widyamartaya dan Sudiati (2004 : 117) berpendapat bahwa kritik sastra adalah pengamatan yang teliti, perbandingan yang tepat, dan pertimbangan yang adil terhadap baik-buruknya kualitas, nilai, kebenaran suatu karya sastra. Memberikan kritik dan esai dapat beromanfaat untuk memberikan panduan yang memadai kepada pembaca tentang kualitas sebuah karya. Di samping itu, penulis karya tersebut akan memperleh masukan, terutama tentang kelemahannya.
Berdasarkan uraian di atas, kritik sastra berfungsi sebagai berikut.
  1. Membina dan mengembangkan sastra. Melalui kritik sastra, kritikus berusaha menunjukkan struktutr sebuah karya sastra, memberikan penilaian, menunjukkan kekuatan dan kelemahannya, serta memberikan alternatif untuk pengembangan karya sastra tersebut. 
  2. Pembinaan apresiasi sastra. Para kritikus berusaha membantu para peminat karya sastra memahami sebuah karya sastra. Kritikus berusaha mengungkap daerah-daerah yang lemah yang terdapat dalam karya sastra. Analisis struktur sastra, kmentar dan interprestasi, menjelaskan unsur-unsurnya,serta menunjukan unsur-unsur yang tersirat dan tersurat, akan dapat menuingkatkan apresiasi sastra.
  3. Menunjang dan mengembangkan ilmu sastra. Kritik sastra merupakan wadah analisis karya sastra, analisis struktur cerita, gaya bahasa, dan teknik penceritaan. Hal ini merupakan sumbangan pula untuk para ahli sastra dalam mengembangkan teri sastra. Para pengarang pun dapat belajar melalui kritik sastra dalam memperluas pandangannya, sehingga ciptaannya lebih berkembang. Untuk membuat kritik dan esai terhadap karya sastra, penulis dapat menggunakan dua pendekatan yakni dengan pendekatan deduktif dan pendekatan induktif.
Penulisan kritik dan esai dengan pendekatan deduktif, penulis menetapkan ukuran yang benar-benar dipahami dan diyakini secara oobjektif dan knsisten. Ukuran yang digunakan di antaranya tentang kaidah mral, kaidah ssial, kaidah hukum, atau kaidah ilmiah. Penulis harus netral, tidak bleh mengikuti emsi dan kehendak sendiri. Penilaian harus diberikan secara jujur dan oobjektif. Apabila menggunakan pendekatan induktif, penulis dapat langsung mengamati karya sastranya dan langsung membuat kesimpulan berdasarkan penilaian dari sudut pandangnya.

Paragraf Persuasi

Dalam pengertian paragraf persuasi menurut para ahli yang disimpulkan bahwa pengertian paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan untuk mempengaruhi, mengimbau, membujuk, atau merayu pembaca sehingga terpengaruh untuk mengikuti keinginan penulis. Paragraf persuasi merupakan sebagian dari macam-macam paragraf  atau jenis-jenis paragraf. Dalam membuat paragraf persuasi sulit dan mudah karna paragraf persuasi kadang sebagian orang sering melenceng atau keluar dari paragraf persuasi yaitu membujuk, sehingga perlunya kita melihat contoh-contoh paragraf persuasi. Untuk melihat contoh paragraf persuasi, mari kita lihat seperti yang ada dibawah ini..

Contoh Paragraf Persuasi 
Namanya kegiatan nonakademik sah-sah saja buat dijalankan apalagi, kalau dapat bisa memaksimalkan diri sehingga menghasilkan prestasi yang gemilang. Satu yang mesti anda ingat, sebagai pelajar, kegiatan utama anda adalah belajar. Anda harus pintar-pintar membagi waktu. Percaya, deh, segala kegiatan positif akan menghasilkan kesuksesan 

Fakta bahwa Paragraf Persuasi 
Paragraf diatas bertujuan untuk memengaruhi pembaca agar berprestasi di bidang nonakademik dan giat dalam belajar.

http://www.artikelsiana.com/2014/10/pengertian-paragraf-persuasi-contoh-contoh.html

Puisi Lama dan Puisi Baru

1. Puisi Lama 
Pengertian puisi lama adalah puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan yaitu sebagai berikut.
  • Jumlah kata dalam 1 baris 
  • Jumlah baris dalam 1 bait 
  • Persajakan (rima) 
  • Banyak suku kata di tiap baris
  • Irama
Ciri-Ciri Puisi Lama
  • Tak diketahui nama pengarangnya. 
  • Penyampaian dari mulut ke mulut, sehingga merupakan sastra lisan. 
  • Sangat terikat akan aturan-aturan misalnya mengenai jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.  
Jenis-Jenis Puisi Lama  a. Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap mempunyai kekuatan gaip.  Contoh Mantra : mantra untuk mengobati orang dari pengaruh makhluk halus
Sihir lontar pinang lontar
terletak diujung bumi
Setan buta jembalang buta
Aku sapa tidak berbunyi
b. Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, yang setiap bait terdiri dari 4 baris, dan di tipa baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, sedangkan untuk 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri atas pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka. Contoh Pantun 
sungguh elok emas permata
lagi elok intan baiduri
sungguh elok budi bahasa
jika dihias akhlaq terpuji 
c. Seloka adalah pantun yang berkait Contoh Seloka 
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis terguncang
d. Talibun adalah pantun genap yang disetiap barusnya terdiri dari 6, 8 ataupun 10 baris Contoh Talibun
Anak orang di padang tarap
Pergi berjalan ke kebun bunga
hendak ke pekan hari tiah senja
Di sana sirih kami kerekap
meskipun daunnya berupa
namun rasanya berlain juga
e. Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris yang bersajak a-a-a-a dengan berisi nasihat atau cerita. Contoh Syair  
Berfikirlah secara sehat
Berucap tentang taubat dan solawat
Berkarya dalam hidup dan manfaat
Berprasangka yang baik dan tepat
f. Karmina adalah pantun kilat misalnya pantun tetapi pendek. Contoh Karmina 
buah ranun kulitnya luka
bibir tersenyum banyak yang suka
g. Gurindam adalah puisi yang mana dari tiap bait terdiri 2 baris, bersajak a-a-a-a dan berisi nasihat. Contoh Gurindam. 
Barang siapa tiada memegang agama (a)
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama (a)
Barang siapa mengenal yang empat (b)
Maka ia itulah orang yang ma'arifat (b)
Gendang gendut tali kecapi (c)
Kenyang perut senang hati (c)

2. Puisi Baru

Pengertian Puisi Baru adalah puisi yang tidak terikat lagi oleh aturan yang mana bentuknya lebih bebas ddari pada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.

Ciri-Ciri Puisi Baru
  • Memiliki bentuk yang rapi, simetris
  • Persajakan akhir yang teratur
  • Menggunakan pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola yang lain
  • Umumnya puisi empat seuntai
  • Di setiap baris atasnya sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
  • Di tiap gatranya terdiri dari dua kata (pada umumnya) : 4-5 suku kata
Jenis-Jenis Puisi Baru - Puisi baru dikatogerikan menjadi dua macam yaitu sebagai berikut..
Jenis-Jenis Puisi Baru Berdasarkan Isinya 
a. Balada adalah puisi yang berisi kisah atau cerita. Puisi jenis ini terdiri atas tiga (3) bait, yang setiap delapan (8) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Lalu skema berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren pada bait-bait berikutnya. Contohnya pada puisi karya Sapardi Damono berjudul "Balada Matinya Seorang Pemberontak".
b. Himne adalah puisi pujaan kepada Tuhan, tanah air, atau pahlawan. Ciri-ciri himne adalah lagu pujian yang menghormati seorang dewa, tuhan, pahlawan, tanah air, almamater (pemandu di Dunia Sastra). Semakin berkembangnya zaman, arti himne berubah yang mana pengertian himne sekarang adalah sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap yang dihormati seperti guru, pahlawan, dewa, tuhan yang bernapaskan ketuhanan.
c. Romansa adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Arti romansa berarti keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra (perancis "Romantique).
d. Ode adalah puisi yang berisi sanjungan untuk orang yang telah berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.
e. Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan atau ajaran hidup. Epigram berarti unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.
f. Elegi adalah puisi yang berisi rata tangis atau kesedihan yang berisi sajak atau lagu dengan mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama karena kematian/kepergian seseorang.
g. Satire adalah puisi yang berisi sindira/kritik. Istilah berisi bahasa latin Sature yang berarti sindiran; kejaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puasa hati satu golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim, dsb).
Jenis-Jenis Puisi Baru Berdasarkan Bentuknya 
a. Distikon adalah puisi yang mana di tiap baitnya terdiri dari dua baris (puisi dua seuntai).
b. Terzina adalah puisi yang mana di tiap baitnya terdiri dari tiga baris (puisi tiga seuntai).
c. Kuatrain adalah puisi yang di tiap baitnya terdiri dari empat baris (puisi empat seuntai). 
d. Kuint adalah puisi yang di tiap baitnya terdiri dari lima baris (puisi lima seuntai).
e. Sektet adalah puisi yang di tiap baitnya terdiri dari enam baris (puisi enam seuntai).
f. Septime adalah puisi yang di tiap baitnya terdiri dari tujuh baris (tujuh seuntai).
g. Oktaf adalah puisi yang di tiap baitnya terdiri dari delapan baris (double kutrain atau puisi delapan seuntai).
h. Soneta adalah puisi yang terdiri dari empat belas baris yang terbagi dalam dua, dimana dua bait pertama masing-masing empat baris dan pada dua bait kedua masing-masing tiga baris. Kata soneta berasal dari bahasa Italia yaitu Sonneto. Kata sono berarti suara. Jadi soneta adalah puisi yang bersuara. Puisi soneta diperkenalkan oleh Muhammad Yamin dan Roestam Effendi yang diambil dari negeri Belanda, sehingga mengapa kedua nama tersebut sebagai"Pelopor/Bapak Soneta Indonesia". Bentuk soneta Indonesia tak lagi patuh pada syarat-syarat soneta yang ada di italia atau Inggris namun soneta Indonesia memiliki kebebasan baik dalam segi isi maupun rimanya. Yang menjadi pegangan adalah jumlah barinya (empat belas baris).

Pengertian Fakta dan Pengertian Opini serta Contohnya

Fakta dan Opini, dalam pengertian fakta dan pengertian opini memiliki arti dan definisi yang berbeda tapi kadang kita sulit membedakan mana fakta dan opini.  

Pengertian
Pengertian Fakta adalah hal, keadaan, atau peristiwa yang merupakan kenyataan atau sesuatu yang benar-benar terjadi Sedangkan Pengertian Opini adalah Pendapat, pikiran, ataupun pendirian yang belum diakui kebenarannya. Sudah telihat jelas perbedaan Fakta dan Opini dengan melihat dari Pengertian fakta dan Pengertian Opini. Untuk lebih mengetahui mana fakta dan Mana opini, mari kita lihat contoh Fakta dan Contoh Opini sehingga dapat kita ketahui dengan jelas fakta dan Opini, seperti yang ada dibawah ini.. 
Contoh Fakta dan Opini 
A. Contoh Fakta 
1). Kini, rata-rata waktu yang digunakan setiap siswa untuk belajar sekitar lima jam perhari
2). Sementara itu, pada tahun sebelumnya, menurut survei sebuah LSM, waktu belajar mereka diluar kegiatan sekolah hanya 2-3 jam per hari. 

B. Contoh Opini
1). Kesadaran akan pentingnya belajar di kalangan remaja indonesia semakin meningkat, terutama dilihat dari jumlah jam belajar mereka. Kesadaran itu perlu ditunjang oleh kepedulian orang tua dan Pemerintah, misalnya dengan menyediakan bahan bacaan yang bermutu dan sesuai dengan taraf perkembangan psikologi mereka. 
2). Perlu ada perubahan formasi tempat duduk agar suasa belajar di kelas lebih menyenangkan

Pengertian Paragraf, Ciri, Fungsi, & Jenis-Jenisnya

Secara Umum, Pengertian Paragraf adalah karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat dengan pikiran utama sebagai pengendaliannya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya. atau paragraf dapat juga diartikan sebagai seperangkat kalimat yang terdiri atas satu kalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas. Kalimat Pokok atau kalimat utama yaitu kalimat yang berisi masalah atau kesimpulan sebuah paragraf. Sedangkan kalimat penjelas adalah kalimat yang berisi penjelas masalah pada kalimat utama.

Ciri-Ciri Paragraf

  • Bertakuk/letaknya agak dalaman, ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis karangan yang biasa. 
  • paragraf memakai pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik 
  • Kalimat topik dan selebihnya merupakan kalimat pengembang sebagai fungsi penjelas, menguraikan ataupun menerangkan pikiran utama yang terdapat dalam kalimat topik. 
  • Paragraf memakai pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas.  

Syarat-Syarat Paragraf 

Untuk menjadi suatu paragraf yang baik, maka diperlukan beberapa persyaratan yang harus dilengkapi yaitu sebagai berikut
1. Mengandung satu pikiran utama atau topik 
2. Pikiran utama didukung oleh pikiran penjelasan, baik dengan penjelasan, uraian maupun contoh-contoh  
3. Koherensi antar kalimat dalam satu paragraf dan antar paragraf dalam satu karangan yang lebih dari satu paragraf. Antar kalimat dan antar paragraf terjalin hubungan saling mendukung
4. Unity atau karangan yang memiliki satu kesatuan yang padu 
5. Harmonis semantis, gramatis, dan normatif  

Fungsi Paragraf 

  • Mengekspresikan gagasan dalam bentuk tulisan dengan memberikan suatu bentuk pikiran dan perasaan dengan serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan. 
  • Menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran juga. 
  • Memudahkan dalam pengorganisasiaan gagasan bagi yang menulis dan memberikan kemudahan pemahana bagi pembacanya 
  • Memudahkan dalam pengembangan topik karnagan ke dalam satuan unit pikiran yang lebih kecil. 
  • Memudahkan dalam pengendalian variabel, terutama karangan yang terdiri dari beberapa variabel. 

Jenis-Jenis Paragraf

Paragraf terdiri atas beberapa macam paragraf yang dikategorikan berdasarkan letak kalimat pokok dan berdasarkan isinya. Macam-macam paragraf tersebut yaitu sebagai berikut

1. Jenis-Jenis Paragraf dan Contohnya Berdasarkan Letak Kalimat Pokok Paragraf 
a. Paragraf Deduktif adalah suatu paragraf yang terdiri dari kalimat ide pokoknya terletak di awal paragraf. Contohnya membaca merupakan faktor utama dalam menguasai ilmu pengetahuan. Seseorang yang ingin menguasai ilmu hukum, cukup hanya dengan membaca buku-buku hukum. Ingin memiliki pengetahuan tentang kesehatan, cukup dengan membaca buku-buku kesehatan. Seperti halnya dengan ilmu pengetahuan yang lainnya, cukup dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.
b. Paragraf Induktif adalah suatu paragraf yang kalimat ide pokoknya terletak diakhir paragraf. Contohnya seseorang ingin menguasai ilmu hukum, cukup dengan membaca buku-buku hukum,. Ingin mendapatkan pengetahuan kesehatan cukup dengan membaca buku-buku kesehatan. Seperti halnya dengan pengetahuan yang lain. Jadi membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan.
c. Paragraf Campuran yaitu  " paragraf yang kalimat ide pokoknya terletak diawal paragraf dan ditegaskan kembali diakhir paragraf ". Contoh: Membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan. Seseorang yang ingin menguasai ilmu hukum, cukup membaca buku-buku hukum. Ingin memiliki pengetahuan tentang kesehatan, cukup membaca buku-buku kesehatan. Begitu juga ilmu-ilmu pengetahuan yang lain cukup dengan cara membaca buku-buku yang berhubungan erat dengan ilmu tersebut. Sekali lagi membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan.
d. Paragraf Narasi yaitu " paragraf yang tidak memiliki kalimat ide pokok. Artinya semua kalimat dianggap penting, tidak ada kalimat yang dijelaskan ". Semua kalimat berkedudukan sama antara kalimat yang satu dengan kalimat lainnya. Contoh: Seseorang yang ingin menguasai ilmu hukum, cukup membaca buku-buku hukum. Ingin memiliki pengetahuan tentang kesehatan, cukup membaca buku-buku kesehatan. Begitu juga ilmu-ilmu pengetahuan yang lain cukup dengan cara membaca buku-buku yang berhubungan erat dengan ilmu tersebut.

2. Jenis- jenis paragraf dan contohnya ditinjau dari isinya dibedakan menjadi beberapa bagian:

a. Paragraf Eksposisi yaitu " paragraf yang isinya memaparkan suatu masalah atau peristiwa ". Contoh: Kegiatan dalam memeriahkan HUT RI ke 69 tanggal 17 Agustus 2014 di desa Simpang Pematang. Semua warga desa Simpang Pematang turut memeriahkan acara HUT RI ke 69 dengan mengikuti beragam perlombaan yang disediakan oleh panitia, perlombaan tersebut antara lain : panjat pinang, balap karung, makan kerupuk, memasukkan paku kedalam botol, tarik tambang dan lain sebagainya.
b. Paragraf Deskripsi  yaitu " paragraf yang isinya menggambarkan suatu keadaan atau peristiwa dengan kata-kata sehingga para pembaca seolah-olah merasakan, melihat, mendengar dan mengalami langsung keadaan atau peristiwa tersebut ". Contoh: Malam bulan purnama yang meriah. Cahaya bulan purnama yang sangat terang. Keadaan malam bagaikan siang, yang terang bukan saja di tempat-tempat yang lapang, bawah pepohonan pun tampak terang. Anak-anak terlihat senang sekali, ada yang main kejar-kejaran, main sumput-sumputan, dan juga ada yang main pencak silat. Anak-anak remajapun tidak mau ketinggalan, mereka banyak menikmati sinar bulan purnama dengan duduk-duduk santai dibawah pohon. Sebagian lagi jalan-jalan berkeliling kampung.
c. Paragraf Argumentasi yaitu " paragraf yang isinya meyakinkan pembaca sehingga pembaca menerima gagasan penulis ". Contoh: Membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan. Seorang dokter pasti selalu membaca buku-buku medis, sebab tanpa membaca buku medis ia akan banyak mengalami kesulitan ketika akan mendeteksi penyakit pasien. Seorang pelajar, tanpa mau membaca buku pelajaran secara rutin, pasti akan banyak mengalami kesulitan ketika menjawab pertanyaan dari guru. Banyak lagi contoh-contoh membaca yang selalu dilakukan oleh seseorang.
d. Paragraf Persuasi yaitu " paragraf yang isinya membujuk atau mempengaruhi pembaca agar mau mengikuti pendapat atau gagasan penulis ". Jenis paragraf ini hampir sama dengan paragraf argumentasi bahwadiawal paragraf penulis menyajikan pendapat dahulu kemudian disajikan pernyataan yang berupa alasan . Perbedaannya yaitu pada paragraf argumentasi alasan yang digunakan berupa fakta, sedangkan pada paragraf persuasi alasannya berupa kalimat himbauan, ajakan atau harapan penulis. Contoh: Membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan. Sebab seseorang yang tidak mau membaca buku pasti tidak banyak memiliki pengetahuan. Pengetahuan itu banyak bersumber dari buku. Anak yang pintar misalnya, dia pasti menjadi kutu buku. Tiada hari tanpa membaca baginya. siapa saja yang kurang membaca pasti ia sangat terbatas pengetahuannya. Oleh karena itu biasakanlah membaca buku-buku ilmu pengetahuan, bila ingin memiliki ilmu pengetahuan.
e. Paragraf Narasi yaitu " paragraf yang isinya menceritakan masalah atau suatu peristiwa , sehingga pembaca dapat terhibur atau terharu terhadap masalah atau peristiwa yang terjadi ". Contoh: Beberapa minggu yang lalu kami telah melakukan perjalanan ke Lampung. Rombongan kami terdiri dari 5 mobil pribadi. Kendaraan kami melaju dengan cepat secara beriringan. Perjalanan sangat menyenangkan, tak seorangpun yang tidak gembira. Semua sangat bahagia melihat pemanandangan walau hanya didalam mobil ketika suasana dan gemerlapnya lampu-lampu yang menghiasi kota Bandar Lampung. 

http://www.artikelsiana.com/2015/10/pengertian-paragraf-ciri-fungsi-jenis.html

Pengertian, Ciri-Ciri, dan Fungsi Sastra

Secara umum, Pengertian Sastra adalah suatu karya yang indah baik itu tulisan dan lisan. Berdasarkan dari asal usul, definisi sastra diistilahkan sebagai kesustraan yang berasal dari bahasa sansekerta, yaitu sastra. su yang berarti bagus atau indah, sedangkan dari sastra yang berarti buku, tulisan atau huruf. Secara etimologi, dari arti kedua kata tersebut dapat disimpulkan bahwa arti susastra atau sastra  adalah tulisan yang indah.

Istilah sastra terus mengalami perkembangan. Kesusastraan tidak hanya berupa dengan tulisan, tetapi kesusastraan ada yang berbentuk lisan. Karya semacam itu dinamakan dengan sastra lisan. Oleh karena itu, sekarang yang dinamakan dengan kesusastraan meliputi karya sastra lisan dan tertulis dengan ciri khasnya terdapat pada keindahan bahasanya.

1. Ciri-Ciri Karya Sastra - Sastra memiliki karakteristik yang dapat digolongkan atau dinamakan karya sastra. Ciri-ciri karya satra adalah sebagai berikut

  • Isinya menggambarkan manusia dengan berbagai persoalannya
  • Bahasanya yang indah atau tertata baik 
  • Gaya penyajiannya menarik yang berkesan di hati pembacanya
2. Fungsi Karya Sastra - Dalam menciptakan sebuah karya sastra memiliki fungsi yang bertujuan bagi para pembaca dan pendengar. Fungsi karya sastra adalah sebagai berikut
  • Fungsi rekreatif adalah memberikan kesangan atau hiburan bagi pembacanya 
  • Fungsi didaktfi adalah memberikan wawasan pengetahuan mengenai seluk-beluk kehidupan manusia bagi pembacanya
  • Fungsi estetis adalah sastra mampu memberikan keindahan pembacanya
  • Fungsi moralitas adalah memberikan pengetahuan bagi pembacanya mengenai moral yang baik dan buruk.
  • Fungsi religius adalah sastra menghadirkan karya yang didalamnya mengandung ajaran agama yang diteladani oleh pembacanya.
http://www.artikelsiana.com/2015/04/pengertian-karya-sastra-ciri-ciri-fungsi-sastra.html

Menulis Cerita Pendek Berdasarkan Kehidupan orang Lain

     Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1997:186-187), cerita pendek adalah karya sastra yang berupa kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan kesan tunggal yang dminan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada suatu ketika).
 
      Berdasarkan pengertian di atas, cerita pendek mengisahkan kehidupan sang tokoh yang berada dalam satu peristiwa atau satu kejadian. Tokoh yang dikisahkan dapat berupa tokoh imajinatif atau tokoh nyata yang dekat dengan kehidupan pengarangnya.
Perhatikan langkah-langkah menulis cerita pendek berikut ini
 
1. Tentukanlah tokoh cerita yang akan dikisahkan!
Penentuan tokoh yang akan dipilih tentu tidak sulit karena selama hidupmu biasanya ada teman-teman teordekat yang biasa menjadi tempat mengadu, berdialog, tukar pikiran, minta saran, atau mendengarkan keluh kesah hidup dan cintanya.
Untuk itu, sebagai bahan penulisan cerita pendek ini, kamu tinggal pilih kisah siapakah yang akan diceritakan. Atau, mungkin kamu pernah mendengar kisah tragis kehidupan seorang tokoh terkenal. Atau mungkin pula tokohoperaih prestasi lah raga dunia. Yang terpenting, tokoh yang akan kamu ceritakan, peristiwa yang terjadi, tempat dan waktu kejadian, dan orang-orang yang terlibat di dalamnya betul-betul kamu ketahui.
Berdasarkan fungsinya, tokoh cerita dapat dibedakan atas tokoh sentral dan tokoh bawahan (Sudjiman, 1992: 17). Tokoh yang memegangoperan pimpinan disebut tokoh utama atau prtagnis. Tokoh ini menjadi tokoh sentral dalam cerita. Kriteria tokoh utama bukan frekuensi kemunculannya, melainkan berdasarkan intensitas keterlibatannya dalam peristiwa yang membangun cerita.
Selain tokoh prtagnis, ada tokoh sentral yang termasuk tokoh utama yang disebut tokoh antagnis yaitu tokoh yang merupakan penentang atau lawan. Tokoh prtagnis mempunyai karakter baik dan terpuji, sedangkan tokoh antagnis mempunyai karakter yang jahat atau salah.
Yang dimaksud dengan tokoh bawahan adalah tokoh yang tidak sentral karena kehadirannya hanya untuk menunjang atau mendukung tokoh utama. Untuk kepentingan penulisan cerita pendek yang kamu susun, tentukanlah tokoh-tokoh cerita tersebut termasuk karakter penokohannya.
 
 2. Urutkan alur cerita berdasarkan urutan peristiwa sesuai dengan waktu dan tempat kejadian!
Tuliskan peristiwa yang akan dikisahkan. Urutkan peristiwa yang akan dikisahkan berdasarkan urutan waktu atau urutan kejadian. Setelah tergambar peristiwa yang akan dikisahkan, kamu dapat mengembangkan alur ceritanya dari awal hingga akhir kejadian (alur maju). Atau sebaliknya, kamu dapat mengawali cerita dari kejadian terakhir baru kamu uraikan kejadian-kejaian sebelumnya (alur mundur/flashback). Atau, kamu dapat menguraikan kejadiannya dengan cara gabungan dari setiap peristiwa karena peristiwa yang satu berkaitan erat dengan kejadian yang lainnya (alur gabung).
Setelah itu kamu tinggal menentukan, alur cerita mana yang akan kamu tentukan agar cerita ini lebih menarik. Faktor latar cerita memegangoperanan penting, tentu peristiwa yang dikisahkan sangat berkaitan dengan waktu dan tempat. Untuk itu, identifikasi setiap peristiwa yang dikisahkan dengan waktu dan tempat kejadiannya.
 
3. Kembangkanlah ide-ide cerita yang sudah kamu identifikasi tadi ke dalam bentuk cerpen dengan memerhatikan teknik penceritaan yang menarik!
Menurut Sudjiman (1992: 91-101), terdapat beberapa teknik penceritaan yaitu teknik pemandangan (panoramic/pictrial technique), teknik adegan (scenic technique), teknik montase, teknik kolase, dan teknik asosiasi.
Teknik pemandangan umumnya lebih jelas dan terinci memberitahukan waktu dan tempat cerita, serta membangun konteks tindakan dan kejadian yang dikisahkan.
contoh teknik pemandangan
Mereka berhenti di depan meja-meja penuh makanan. Ekspresi Chelsea berubah serius. Tatapannya melembut, srt matanya hangat dan penuh simpati. Itulah yang disukai Jake pada diri Chelsea. Cewek itu baik hati. Ia bukannya cuma ingin menunjukkan padamu seberapa hebatnya dia dibandingkan dirimu.
Teknik adegan umumnya menyajikan cerita dengan menyajikan adegan atau peristiwa dengan latar fisik yang jelas. Pembaca akan merasakan bahwa dia terlibat dalam cerita dan peristiwa yang dikisahkan.
contoh teknik adegan
Aku tahu_ Rita balas berbisik. tapi kita kan sudah di sini, jadi sekalian saja kita Lihat-lihat. Diguncangkannya senternya, berharap sinarnya bisa lebih teorang. Rambut Rita yang hitam jatuh di matanya. Ia menyibakkannya dan bergerak lebih dekat kepada Rn.
Teknik montase yakni teknik penceritaan dengan cara memtng-mtng cerita sehingga akan menghasilkan cerita yang terputus-putus. Pembaca, kadang-kadang merasa pusing atas kekacauan cerita yang tidak logis dan sistematis yang memang disengajaoleh penceritanya.
Contoh Teknik Montase
Emry tak pemah bicara dengan suara pelan ia cuma bisa bicara dengan suara keras, selah-lah berada di panggung opera. Dengan rambut hitam berantakannya yang tak pernah tersentuholeh sisir, dan suaranya yang dalam dan menggelegar, ke mana pun emry pergi, ia selalu menarik perhatian. Berpikirnya cepat. Bicaranya cepat. Ia tak pemah berjalan, ia selalu berlari. Ia selalu tampak terburu-buru, ia selalu melakukan enam hal sekaligus, memberi instruksi pada selusin orang, bicara cepat dan pada saat yang sama membuat catatan kecil_ kayaknya sih nggak ada,_ eorang jake. Diangkatnya setengah potong sandwich ayam dan dijatuhkannya ke piring kertasnya. Ia berpikir keras. _ Yah...Aku bisa nntn gratis. Itu lumayan asyik,_ ia mengakui._ Tapi hampir semua anak di sekolah kita juga, bisa nntn gratis,”
jake menambahkan. adi kurasa itu nggak ada artinya.”
Teknik kolase adalah teknik penyajian cerita yang sarat dengan kutipan dari karya sastra yang lain. Kadang-kadang cerita terpotong-potong dan tidak berhubungan karena adanya penempelan kutipan karya lain. Teknik asosiasi adalah teknik penceritaan dengan cara mengasosiasikan dengan hal lain yang bertautan atau berhubungan. Asosiasi dapat terbentuk dalam diri tokoh, pembaca, atau pencerita.
contoh teknik kolase
Jake tahu ada yang tidak beres begitu ia dan ayahnya memasuki kelas. Tubuh emry langsung kaku. Ia menurunkan dipbardnya. Matanya menyapu ruangan yang teorang bendeorang itu. Suara desisan yang mendirikan bulu kuduk muncul dari bagian depan kelas. Sheila?_ Seru Emry seraya menghentikan langkah di depan pintu. di mana para kru?_ Jake berjalan pelan ke sisi Emry dan memandang isi ruangan. Ia tidak melihat Sheila. Ia tidak melihat satu pun kru di sana.
Teknik asosiasi adalah teknik penceritaan dengan cara mengasosiasikan dengan hal lain yang bertautan/berhubungan. Asosiasi dapat terbentuk dalam diri tokoh, pembaca, atau pencerita.
contoh teknik asosiasi
Apa tidak mungkin ia berubah menjadi ular besar pada suatu waktu? Dan jika terjadi demikian, pastilah pahlawan itu menggantung diri. Sebab ia malu. Apa tidak mungkinoperawan itu telah menggantung diri? Telah habis plisi mencari keteorangan. Tapi jawab tetangga selalu tidak tahu.
Berdasarakan teknik penceritaan yang telah diuraikan di atas, kamu dapat memilih teknik mana yang akan dipilih untuk mengembangkan ide cerita pendek yang akan ditulis. Kamu dapat menggunakan ragam bahasa yang menarik sesuai dengan tema cerita yang disampaikan.

http://bahasaindosugik.blogspot.co.id/2010/10/materi-bahasa-indonesia-kelas-xii-smama.html

Menulis Surat Dinas

     Surat merupakan sarana bagi kita untuk menginformasikan hal-hal penting kepada orang lain. Surat merupakan sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi dari seseorang kepada pihak lain. Apabila surat itu berisi informasi yang menyangkut kepentingan sekolah, tugas, dan kegiatan kedinasan, maka surat itu disebut surat dinas.

     Surat dinas sering juga disebut surat resmi. Surat dinas isinya berkaitan dengan kegiatan dinas atau kepentingan tugas kedinasan. Format sebagai berikut.
1. Kepala surat berisi nama instansi atau badan, alamat lengkap.
2. Tanggal surat.
3. Nomor surat.
4. Lampiran.
5. Hal surat.
6. Alamat yang dituju.
7. Salam pembuka.
8. Isi surat berisi paragraf pembuka, paragraf isi, dan paragraf penutup.
9. Salam penutup.
10. Tanda tangan, nama jelas (kalau ada cantumkan jabatan).
 
     Penulisan surat dinas harus memerhatikan pemakaian bahasa meliputi pemilihan kata, pemakaian ejaan, penyusunan kalimat, dan penyusunan paragraf (Arifin, 1996: 56). Pemilihan kata harus baku, lazim, dan cermat.
     Menggunakan kata yang resmi, sudah dikenal masyarakat, dan tepat sesuai dengan pesan yang akan disampaikan. Penulis surat harus memerhatikan kaidah-kaidah ejaan (pemakaian huruf, penulisan huruf kapital dan huruf miring, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan tanda baca).
      Penyusunan kalimatnya harus efektif yaitu kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, singkat, dan enak dibaca (sopan dan simpatik, tidak bernada meremehkan pembaca). Begitu pula penyusunan paragrafnya, gagasan penulis harus ditata dan diatur dengan baik sehingga pesan yang disampaikan mudah dipahami penerima surat.

http://bahasaindosugik.blogspot.co.id/2010/10/materi-bahasa-indonesia-kelas-xii-smama.html