tema

Senin, 23 November 2015

Perbedaan TOPIK, TEMA DAN JUDUL

Perbedaan Topik, Tema, Judul.

1. Apa Itu Topik ?

Topik (bahasa Yunani:topoi) adalah inti dari seluruh isi tulisan yang ingin diisampaikan. Topikmerupakan hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan. Topik tersebut selanjutnya dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas. Ada beberapa kriteria untuk sebuah topik yang baik, diantaranya adalah topik tersebut harus mencakup keseluruhan isi tulisan, yakni mampu menjawab pertanyaan akan masalah apa yang hendak ditulis. Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas suatu permasalahan msih bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih mendetail. Topik biasa terdiri dari satu atau dua kata yang singkat, dan memiliki persamaan serta perbedaan dengan tema karangan. Persamaan topik an tema adalah dapat dijadikan sebagai judul karangan. Sedangkan, perbedaannya ialah topik masih mengandung hal yang umum, sementara tema akan lebih spesifik dan lebih terarah dalam membahas suatu permasalahan.

A. syarat-syarat topik
  1. Topik yang dipilih harus menarik perhatian,
  2. Dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca,
  3. Topik yang dipilih harus mempunyai sumber acuan yang jelas atau real
  4. Sumber pengalaman yaitu apa-apa yang pernah dialami seseorang

B. sumber - sumber topik
  1. Sumber pengamatan
  2. Sumber imajinasi
  3. Sumber pendapat atau hasil penalaran.
A.    Topik yang baik
  1. .Topik harus menarik perhatian penulis.
  2. . Diketahui oleh penulis.
  3. . Jangan terlalu baru, jangan terlalu teknis dan jangan terlalu kontroversial.
  4. . Bermanfaat.
  5. . Jangan terlau luas.
  6. . Topik yang dipilih harus berada disekitar kita.
  7. . Topik yang dipilih harus yang menarik
  8. . Topik yang dipilih ruang lingkup sempit dan terbatas.
  9. . Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif
  10. . Topik yang dipilih harus kita ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya.
  11. . Topik yang dipilih memiliki sumber acuan.

B.     Cara pembatasan Topik 

Pembatasann topik sekurang-kurangnya dapat membantu pengarang dalam beberapa hal:
  1. Memungkinkan penulis penuh dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa topic tersebut benar-benar diketahuinya.
  2. Memungkinkan penulis mengadakan penelitian lebih intensif mengenai masalahnya.

2. Apa Itu Tema ?

Tema berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, berarti sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Dalam karang mengarang, tema adalah pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Dalam tulis menulis, tema adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan. Tema ini yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel itu.
  
A.    Tema yang baik

1. Tema menarik perhatian penulis. 
2. Tema dikenal/diketahui dengan baik. 
3. Bahan-bahannya dapat diperoleh.
4. Tema dibatasi ruang lingkupnya.

Pembahasan Mengenai Tema 

Sebuh tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya. Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.

3. Apa Itu Judul ?

Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Judul juga merupakan nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain; identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersipat menjelaskan diri dan yang manarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi). Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan.
 

SYARAT-SYARAT JUDUL YANG BAIK
  1. Asli
Jangan menggunakan judul yang sudah pernah ada, bila terpaksa dapat dicarikan sinonimnya.
  1. Relevan
    Setelah menulis,baca ulang karangan anda, lalu carilah judul yang relevan dengan karangan anda ( harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada pertalian dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut).
  2. Provokatif
    Judul tidak boleh terlalu sederhana, sehingga(calon) pembaca sudah dapat menduga isi karangan anda, kalau(calon) pembaca sudah dapat menebak isinya tentu karangan anda sudah tidak menarik lagi.
  3. Singkat
    Judul tidak boleh bertele-tele, harus singkat dan langsung pada inti yang ingin dibicarakan sehingga maksud yang ingin disampaikan dapat tercermin lewat judul.
  • Harus bebentuk frasa
  • Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi,
  • Tanpa tanda baca di akhir judul karangan,
  • Menarik perhatian,
  • Logis,
  • Sesuai dengan isi.

 Daftar Pustaka :


http://yodi-adhari.blogspot.co.id/2012/03/hal-hal-penting-yang-diperlukan-dalam.html
http://wede56.blogspot.co.id/2014/03/contoh-makalah-bahasa-indonesia.html
 
https://yukfuk.wordpress.com/2010/04/22/topik-tema-judul/
 
http://ye2couple.wordpress.com/2012/11/18/perbedaan-tema-topik-dan-judul/

http://nti0402.wordpress.com/2010/10/31/tema-judul-dan-topik-dalam-bahasa-indonesia/

http://ulfamvn.blogspot.co.id/2014_11_01_archive.html

https://yukfuk.wordpress.com/2010/04/22/topik-tema-judul/
 

Selasa, 17 November 2015

OUTLINE

Pengertian Outline

Pengertian Outline menurut bahasa adalah : kerangka, regangan, gari besar, atau guratan. Jadi Outline merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.


Pengertian Karangan

Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

Manfaat Outline ( Kerangka Karangan )

1. Untuk menjamin tulisan terarah,dan konseptual
2. Untuk menyusun krangka karangan secara teratur
3. Membantu penulis melihat gagasan dalam kilas pandang,sehingga tulisan memiliki hubungan timbal balik yang disajikan dengan baik
4. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda – beda
5. Menghindari penggarapan topik lebih dari dua kali atau lebih
6. Memudahkan penulis mencari materi pembantu


          Syarat-syarat Membuat Outline yang Baik
  1.     Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas. Pilihlah topik yang merupakan hal yang khas, kemudian tentukan tujuan yang Jelas. Lalu buatlah tesi atau pengungkapan masksud.
  2.         Tiap unit hanya mengandung satu gagasan. Bila satu unit terdapat lebih dari satu gagasan, maka unit tersbut harus dirinci.
  3.      Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis, sehingga rangkaian ide atau pikiran itu tergambar jelas.
  4.     Harus menggunakan simbol yang konsisten. Pada dasarnya untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan. kali ini kita coba tinjau terlebih dahulu langkah-langkah menyusun karangan satu per satu

       Langkah-langkah Menyusun Outline

1.     Menentukan tema dan judul
Sebelum anda mau melangkah, yang pertama kali dipikirkan adalah mau kemana kita berjalan? lalu bila menulis, apa yang akan kita tulis? Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan. sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan. kalau tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis.

Tema sangat terpengaruh terhadap wawasan penulis. semakin banyak penulis membiasakan membaca buku, semakin banyak aktifitas menulis akan memperlancar penulis memperoleh tema. namun, bagi pemula perlu memperhatikan beberapa hal penting agar tema yang diangkat mudah dikembangkan. diantaranya :
  • jangan mengambil tema yang bahasannya terlalu luas.
  • Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan
  • Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh


Kadang memang dalam menentukan tema tidak selamanya selalu sesuai dengan syarat-syarat diatas. Contohnya ketika lomba mengarang, tema sudah disediakan sebelumnya dan kita hanya bisa memakainya.

Ketika tema sudah didapatkan, perlu diuraikan atau membahas tema menjadi suatu bentuk karangan yang terarah dan sistematis. salah satu caranya dengan menentukan judul karangan. judul yang baik adalah judul yang dapat menyiratkan isi keseluruhan karangan kita.

2.      Mengumpulkan bahan
Sudah punya tujuan, dan mau melangkah, lalu apa bekal anda? sebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan. bagaimana ide, dan inovasi dapat diperhatikan kalau tidak ada hal yang menjadi bahan ide tersebut muncul. buat apa ide muluk-muluk kalau tidak diperlukan. perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan.

Untuk membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang menarik penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi. hal ini perlu dibiasakan calon penulis agar ketika dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapat membuka kembali kliping yang tersimpan sesuai bidangnya. banyak cara memngumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara masing-masing sesuai juga dengan tujuan tulisannya.

3.      Menyeleksi bahan
Sudah ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang akan dibawa? agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. berikut ini petunjuk-petunjuknya :
1. catat hal penting semampunya.
2. jadikan membaca sebagai kebutuhan.
3. Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah.

4.      Membuat kerangka
Kita susun selangkah demi selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar ditengah jalan. kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur.

Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per bab. kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.

Tahapan dalam menyusun kerangka karangan ::
  • mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang menjelaskan gagasan-gagasan yang timbul)
  •  mengatur urutan gagasan.
  • memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab
  • membuat kerangka yang terperinci dan lengkap
Kerangka karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan logis. soalnya bila terdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan karangan. (karangan tidak mengalir)

5.      Mengembangkan kerangka karangan
Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan kita terhadap materi yang hendak kita tulis. jika benar-benar memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan.


Referensi

Senin, 09 November 2015

ALINEA




A . Pengertian Alinea

Alinea merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Alenia merupakan kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul, melainkan berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu kalimat, dan juga bisa disebut dengan penuangan ide penulis melalui kalimat atau kumpulan alimat yang satu dengan yang lain yang berkaitan dan hanya memiliki suatu topic atau tema. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat.
    
B. Syarat-Syarat Pembentukan Alinea
      
      Adapun syarat - syarat dari alinea yaitu :
  • Kesatuan, maksudnya semua kalimat yang membina alinea itu secara bersama-sama menyatakan satu hal suatu hal tertentu.
  • Koherensi, (kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk alinea itu).
  • Perkembangan alinea, (perkembangan alinea adalah penyusunan/ perician daripada gagasan-gagasan yang membina alinea-alinea itu.
  • Efektif, dengan penggunaan kalimat yang efektif, maka ide akan disampaikan secara tepat.


C.  Unsur-Unsur dari Alinea

1. Topik atau tema atau gagasan utama atau gagasan pokok atau pokok pikiran.
Topik merupakan hal terpernting dalam pembuatan suatu alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu paragraf atau alinea dapat terjalin sehingga bahasan dalam paragraf tersebut tidak keluar dari pokok pikiran yang telah ditentukan sebelumnya.

2. Kalimat utama atau pikiran utama
Merupakan dasar dari pengembangan suatu paragraf karena kalimat utama merupakan kalimat yang mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal paragraf, diakhir paragraf atau pun diawal dan akhir paragraf. Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
-          Deduktif : kalimat utama diletakan di awal alinea
-          Induktif : kalimat utama diletakan di akhir anilea
-          Variatif : kalimat utama diletakan di awal dan diulang pada akhir alinea
-          Deskriptif/naratif : kalimat utama tersebar di dalam seluruh alinea.

3. Kalimat Penjelas
Merupakan kalimat yang berfungsi sebagai penjelas dari gagasan utama. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisisi gagasan penjelas.

4. Judul (kepala karangan)
Untuk membuat suatu kepala karangan yang baik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
-          Provokatif (menarik)
-          Berbentuk frase
-          Relevan (sesuai dengan isi)
-          Logis
-          Spesifik

D.     Macam-macam alinea

1.      Berdasarkan Posisi/Letak kalimat utama

a.      Paragraf deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang meletakkan kalimat utamanya di awal paragraf. Contoh : Indonesia merupakan Negara yang kaya akan Sumber daya alam. Contohnya di pulau Sumatra yang terdiri dari suku batak, suku minang , suku aceh, suku melayu dan lain-lain yang masing-masing memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Bukan hanya dipulau Sumatra saja, bahkan di pulau Jawa, Kalimantan, dan juga pulau-pulau lainnya juga terdapat macam-macam suku dengan kebudayaannya.

b.     Paragraf induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang meletakkan kalimat utamanya di akhir paragraf. Contoh : Pada waktu anak didik memasuki pendidikan formal, pendidikan bahasa Indonesia secara metodologis dan sistematis bukanlah merupakan halangan baginya untuk memperluas dan memantapkan bahasa daerah. SEtelah anak didik meninggalkan kelas, ia kembali mempergunakan bahasa daerah dengan teman-temannya atau orang tuanya. ia merasa lebih intim dengan bahasa daerah. jam sekolah hanya berlangsung selama beberapa jam. Baik waktu istirahat ataupun diantara jam-jam pelajaran, unsur-unsur bahasa daerah tetap digunakan. Ditambah lagi jika sekolah itu bersifat homogen dan gurunya penutur  asli bahasa daeah itu. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan pengetahuan si anak terhadap bahasa daerahnya akan tetap maju

c.      Paragraf campuran (deduktif-induktif)
Paragraf campuran adalah paragraf yang meletakkan kalimat utamanya di awal & di akhir paragraph. Contoh : Angka 13 adalah angka sial. Pernyataan seperti itu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Angka 13 juga sering dikaitkanbdengan hal berbau mistis. Angka 13 sering muncul dalam film atau cerita - cerita horor, seperti Friday 13th, kamar 13, rumah nomor 13, dan masih banyak lagi. Di kehidupan nyata pun masih banyak orang yang percaya akan mitos angka 13. Hal itu tidak hanya dipercaya di Indonesia saja, di negara lain pun memiliki mitos yang sama, bahwa Angka 13 adalah angka sial.

2.      Berdasarkan fungsi

a.      Alinea Pembuka
Alinea pembuka merupakan bagian dari sebuah wacana atau karangan yang paling pertama kita temui. oleh karena situ, sebaiknya alinea pembuka itu disusun secara menarik agar memunculkan rasa ingin tahu kepada para pembaca. Dalam alinea pembuka sangat diharapkan dapat membimbing para pembaca untuk memasuki suatu jalan cerita atau isi dari wacana atau dengan kata lain alinea pembuka ini menyiapkan para pembaca untuk memasuki alinea isi. Rumusan alinea pembuka yang baik akan menjadi pedoman untuk pengembangan karangan menuju tingkat selanjutnya. Dengan pedoman itu maka akan tercapainya suatu kepaduan pada dalam sebuah wacana atau karangan.

b.      Alinea Isi
Alinea isi merupakan suatu ide pokok beserta pengembangannya dalam sebuah wacana atau karangan. Oleh
karena itu, alinea isi merupakan bagian yang esensial dalam suatu wacana atau karangan. Maksudnya adalah alinea isi menjelaskan dengan cara menguraikan bagian-bagian ide pokok tersebut. Dalam menjelaskannya harus disusun dengan berurutan dan sesuai dengan asas-asas penalaran yang masuk akal atau logis.

c.        Alinea Penutup
Alinea penutup merupakan alinea-alinea yang mengakhiri atau menutup suatu wacana atau karangan. Alinea ini merupakan kebulatan dari masalah-masalah yang dikemukakan pada bagian wacana atau karanan sebelumnya. Selain itu alinea penutup juga harus mengandung kesimpulan yang benar-benar mengakhiri uraian wacana atau karangan tersebut. Karena bertugas untuk mengakhiri suatu wacana, maka alinea penutup yang baik ialah yang tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak terlalu pendek. Akan tetapi, alinea penutup harus menimbulkan kesan tersendiri bagi para pembaca.

3.      Berdasarkan isinya

a.   Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.Contoh : Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.

b.   Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan / bukti. Contoh :  Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawa umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.

c.    Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut. Contoh : Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampa sempurna.

d.   Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu. Contoh : Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan ras kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.

e.   Narasi
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis
ini sebagian besar berdasarkan imajinasi. Contoh : Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.

E. Ciri-ciri Alinea
Alinea terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung ide utama. 

a.       Ciri kalimat topik :
1.      Mengandung permasalahan yang potensial untuk diuraikan lebih lanjut
2.      Mengandung kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri
3.      Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain
4.      Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau transisi


b.      Ciri kalimat pendukung :
-  Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri
-  Arti kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea
-  Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung atau kalimat transisi
-  Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat mendukung kalimat topik 


Referensi :