Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
1.
Definisi
Pengambilan Keputusan
Mengenai pengambilan keputusan, ada beberapa pengertian menurut para ahli.
- Menurut Siagian, pada hakekatnya pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan sistematis terhadap hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta, dan penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi serta pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan tepat.
- Menurut Terry, pengambilan keputusan merupakan suatu pemilihan perilaku dari dua alternatif atau lebih.
- Menurut Robin, “decision making is which on choose between two or more alternative”. Berdasarkan pendapat diatas, dapat dipahami bahwa hakikat pengambilan keputusan ialah memilih dua alternative atau lebih untuk melakukan suatu tindakan tertentu baik secara pribadi maupun kelompok.
- Drummond (1985) berpendapat bahwa pengambilan keputusan merupakan usaha penciptaan kejadian kejadian dan pembentukan masa depan (peristiwa-peristiwa pada saat pemilihan dan sesudahnya).
- Suatu putusan ialah proses memilih tindakan tertentu antara sejumlah tidakan alternative yang mungkin (Sutisna, 1985: 149)
2.
Jenis-jenis
keputusan
Keputusan
adalah hasil yang dicapai drai proses pengambilan keputusan. Menentukan pilihan
(memutuskan) atau arah tindakan tertentu bagi organisasi adalah keputusan.
Secara umum keputusan dibagi menjadi dua jenis sebagai berikut :
1)
Keputusan Strategis
Setiap organisasi
melahirkan berbagai kebijakan atau keputusan organisasional. Kebijakan dan arah
organisasimerupakan keputusan strategis.
2)
Keputusan Operasional
Adapun kegiatan
operasional menyangkut pengelolaan organisasi sehari-hari. Keputusan
operasional sangat menentukan efektivitas keputusan strategis yang diambil oleh
para manajer puncak (Drummond, 1995:13). Degan keputusan yang diambil manajemen
harus saling bersinergi agar memiliki kekuatan untuk menembus faktor-faktor
eksternal dalam menuju masa depan organisasi agar lebih baik.
3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
Ø POSISI/KEDUDUKAN
Dalam kerangka pengambilan keputusan, posisi/kedudukan seseorang dapat
dilihat dalam hal berikut.
·
Letak
posisi; dalam hal ini apakah is sebagai pembuat keputusan (decision maker), penentu
keputusan (decision taker) ataukah staf (staffer).
·
Tingkatan
posisi; dalam hal ini apakah sebagai strategi, policy, peraturan,
organisasional, operasional, teknis.
Ø MASALAH
Masalah atau
problem adalah apa yang menjadi peng-halang untuk tercapainya tujuan, yang
merupakan penyimpangan daripada apa yang diharapkan, direncanakan atau
dikehendaki dan harus diselesaikan.
Ø SITUASI
Situasi
adalah keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan, yang berkaitan satu sama lain,
dan yang secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa
yang hendak kita perbuat.
Ø KONDISI
Kondisi
adalah keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bersama-sama menentukan daya
gerak, daya ber-buat atau kemampuan kita. Sebagian besar faktor-faktor tersebut
merupakan sumber daya-sumber daya.
Ø TUJUAN
Tujuan yang
hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan
organisasi, maupun tujuan usaha, pada umumnya telah tertentu/ telah ditentukan.
Tujuan yang ditentukan dalam pengambilan keputusan merupakan tujuan antara atau
objective.
4. Implikasi Manajerial dalam pengambilan keputusan
Proses Pengambilan Keputusan dalam
partisipatif dalam organisasi sekolah Manajerial yang baik. Rendahnya kemapuan
kepala sekolah akan berpengaruh terhadap perolehan dukungan dari masyarakat
khususnya dukungan dalam mengambilan keputusan yang dikeluarkan sekolah terkait
dengan kebijakan dan rencana program pengembangan sekolah.
Jadi, kesimpulannya setiap orang maupun setiap
organisasi akan dihadapkan pada pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan
merupakan ilmu dan seni. Dikatakan ilmu sebab didalamnya terdapat metode,
prosedur, alternatif dan dikatakan seni sebab dalam setiap pengambilan
keputusan mengandung “keunikan sendiri”. Pengambilan keputusan yang dilakukan
atas nama suatu organisasi harus memperhatikan factor eksternal dan faktor
internal sebab persoalan organisasi dapat datang dari dalam maupun dari luar.
Dalam mengambil keputusan sebaiknya alternatif-alternatif keputusan yang akan
diimplementasikan harus berpatokan pada kriteria-kriteria yang menunjukkan pada
kualitas. Persoalan pengambilan keputusan harus mendapat perhatian pada aspek
proses yang akan sangat menentukan pada kualitas keputusan itu sendiri.
Pengambilan keputusan berkenaan dengan ruang lingkup situasi yang luas dan
melibatkan peserta pengambilan keputusan secara individu atau kelompok individu
yang mewakili organisasi di mana keputusan tersebut dibuat.
Seseorang
yang akan mengambil suatu keputusan dapat melakukan atau memadukan strategi
yang ada, seperti strategi optimalisasi, dan resiko sub-optimalisasi, kepuasan (satisficing),
kepuasan berpura-pura, eliminasi dengan aspek, incrementalism and muddling
through, mixed scanning. Pengambilan keputusan adalah proses interaksi dari
berbagai keahlian yang paling krusial sehingga memerlukan kecermatan atau
kajian dari berbagai sudut keahlian sehingga hasil yang dicapai mampu menjadi
keputusan yang memadai menurut ruang dan waktunya. Pengambilan keputusan dalam
organisasi pendidikan memerlukan pertimbangan seluruh potensi pelaku di dalam
organisasi yang disebut dengan stakeholders.
Sumber :
1.
Umar Husein. (2000). Business An Introduction. PT Gramedia Pustaka
Utama
2.
Syafaruddin, dan
Anzizhan. Sistem Pengambilan Keputusan
Pendidikan.
Jakarta: PT. Grasindo.
3. Luthans, Fred. 2006.
Perilaku Organisasi Edisi 10. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
4.
http://ulfamvn.blogspot.com/2014/05/tugas-3-pengambilan-keputusan-dalam.html
diakses pada tanggal 13
Mei 2015 pukul 14:07
5.http://nfnurull.blogspot.com/2014/05/pengambilan-keputusan-dalam-organisasi.html
diakses pada tanggal 13
Mei 2015 pukul 14:16