Peran Komunikasi dalam Organisasi
1. Pengertian dan Arti Penting Komunikasi
Komunikasi mengandung makna bersama-sama
(common). Istilah komunikasi atau communication berasal
dari bahasa Latin, yaitu communicatio yang berarti
pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang bermakna umum atau
bersama-sama.
Para ahli mendefinisikan komunikasi menurut sudut
pandang mereka masing-masing, diantaranya adalah :
1. Sarah Trenholm dan Arthur Jensen mendefiniskan
bahwa komunikasi adalah suatu proses dimana sumber mentransmisikan pesan kepada
penerima melalui berbagai macam saluran.
2. Reymond S. Ross mendefinisikan
komunikasi sebagai suatu proses menyortir, memilih, dan mengirimkan
symbol-simbol sedemikian rupa, sehingga membantu pendengar membangkitkan makna
atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh sang
komunikator
3. Everett M. Rogers dan Lawrence Kincaid
menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih
membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain,yang pada
gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam.
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu
proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada
siapa? dengan akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to
whom? with what effect?). (Lasswell 1960).
Analisis 5 unsur menurut Lasswell (1960):
1.
Who? (siapa/sumber). Sumber/komunikator adalah pelaku
utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai
suatu komunikasi,bisa seorang individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara
sebagai komunikator.
2.
Says What? (pesan). Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan
kepada penerima(komunikan),dari sumber(komunikator)atau isi informasi.Merupakan
seperangkat symbol verbal/non verbal yang mewakili
perasaan,nilai,gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu
makna,symbol untuk menyampaikan makna,dan bentuk/organisasi pesan.
3.
In Which Channel? (saluran/media). Wahana/alat untuk
menyampaikan pesan dari komunikator(sumber) kepada komunikan(penerima) baik
secara langsung(tatap muka),maupun tidak langsung(melalui media
cetak/elektronik dll).
4.
To Whom? (untuk siapa/penerima).
Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang menerima pesan dari sumber. Disebut tujuan (destination) / pendengar(listener) / khalayak(audience) / komunikan / penafsir / penyandi
balik (decoder).
5.
With What Effect? (dampak/efek). Dampak/efek yang terjadi pada
komunikan(penerima) setelah menerima pesan dari sumber,seperti perubahan
sikap,bertambahnya pengetahuan, dll.
Contoh: Komunikasi antara guru dengan
muridnya. Guru sebagai komunikator harus memiliki pesan yang jelas yang akan
disampaikan kepada murid atau komunikan.Setelah itu guru juga harus menentukan saluran
untuk berkomunikasi baik secara langsung(tatap muka) atau tidak
langsung(media).Setelah itu guru harus menyesuaikan topic/diri/tema yang sesuai
dengan umur si komunikan,juga harus menentukan tujuan komunikasi/maksud dari
pesan agar terjadi dampak/effect pada diri komunikan sesuai dengan yang
diinginkan.
Kesimpulan: Komunikasi adalah pesan yang
disampaikan kepada komunikan(penerima) dari komunikator(sumber) melalui
saluran-saluran tertentu baik secara langsung/tidak langsung dengan maksud
memberikan dampak/effect kepada komunikan sesuai dengan yang diingikan
komunikator.Yang memenuhi 5 unsur who, says what, in which channel, to whom,
with what effect.
2. Jenis dan Proses Komunikasi
Jenis Komunikasi
Untuk mengetahui
komunikasi antara pimpinan perusahaan dengan karyawan komunikasi dibedakan
menjadi tiga menurut jenisnya.
a. Downward
Communication
Koordinasi melalui
rencana yang telah dibuat (by plan) yang dapat dikatakan koordinasi itu
mencapai bentuk komunikasi yang akhirnya berjalan kebawah. Komunikasi ini
bersifat satu arah dari pemimpin kepada bawahanya. Informasi yang disampaikan
meliputi antara lain, kebijaksanaan pemimpin, peraturan, ketentuan yang harus
diikuti oleh pekerja. jadwal kegiatan atau program dan alokasi sumber-sumber.
Makin jelas atau pasti
suatu kegiatan atau pekerjaan makin kurang bimbingan atau
pemrosesaninformasi yang diperlukan, sehingga pemimpin cukup
mengkoordinasikan pekerjaan bawahan melalui rencanakerja yang telah
disiapkan.
b. Upward
Communication
Koordinasi melalui umpan balik (feed
back), berarti komunikasi teratur keatas, dari bawahan kepimpinan terutama
dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis, pemimpin atau
manajer sangat memerlukan input informasi yang berupa laporan, saran dari
bawahan untuk dapat mengkoordinasikan seluruh kegiatan itu.
Proses Komunikasi
Komunikasi merupakan
suatu proses yang mempunyai komponen dasar sebagai berikut :
Pengirim pesan, penerima pesan dan pesan
Semua fungsi manajer
melibatkan proses komunikasi. Proses komunikasi dapat dilihat pada
skema dibawah ini :
Diagram Proses
Komunikasi
1.
Pengirim
pesan (sender) dan isi pesan/materi
Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai
ide untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami
oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah
informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan.
Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir
secara baik dan jelas.
Materi pesan dapat berupa :
a. Informasi
b. Ajakan
c. Rencana kerja
d. Pertanyaan dan
sebagainya
Pada tahap ini
pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya
dapat dipahami oleh orang lain.
Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan
anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya). Tujuan
penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku
atau menunjukkan arah tertentu.
3. Media/penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ;
TV, radio surat kabar, papan pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan
media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah
penerima pesan, situasi dsb.
4. Mengartikan
kode/isyarat
Setelah pesan diterima melalui
indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si penerima pesan harus
dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat
dimengerti /dipahaminya.
5. Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat
memahami pesan dari sipengirim meskipun dalam bentuk
code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh
pengirim
6. Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang
berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal.
Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap
sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk
mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat.
Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan
penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya
merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut
dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak
Balikan yang diberikan oleh orang lain
didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan
penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima
pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan
bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan
pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan
diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.
7. Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan
tetapi mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap
situasi hampir selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal
yang merintangi atau menghambat komunikasi sehingga penerima
salah menafsirkan pesan yang diterimanya.
3.
Komunikasi Efektif
Berkomunikasi
efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian
yang sama tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang
menyebutnya “the communication is in tune”, yaitu kedua belah pihak yang
berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan. Menurut Jalaluddin
dalam bukunya Psikologi Komunikasi menyebutkan, komunikasi yang efektif
ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi
sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan
suatu tidakan.
Syarat-syarat
untuk berkomunikasi secara efektif adalah antara lain :
Ø Menciptakan suasana yang
menguntungkan.
Ø Menggunakan bahasa yang mudah
ditangkap dan dimengerti.
Ø pesan yang disampaikan dapat
menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.
Ø Pesan dapat menggugah kepentingan
dipihak komunikan yang dapat menguntungkannya.
Ø Pesan dapat menumbuhkan sesuatu
penghargaan atau reward di pihk komunikan.
Ada lima komponen atau unsur penting dalam komunikasi yang harus kita perhatikan yaitu:
1. Pengirim pesan (sender),
2. Pesan yang dikirimkan (message),
3. Bagaimana pesan tersebut
dikirimkan (delivery channel atau media),
4. Penerima pesan (receiver),
5. Umpan balik (feedback).
Leech menambahkan, bahwa untuk
membangun komunikasi yang efektif, setidaknya kita harus menguasai empat
keterampilan dasar dalam komunikasi, yaitu membaca-menulis (bahasa tulisan) dan
mendengar-berbicara (bahasa lisan). Begitu pentingmya, banyakorang menghabiskan
waktunya untukmelakukan,paling tidak,salah satu keempat keterampilan itu.
Komunikasi efektif tejadi apabila
sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau
sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi.
Untuk
dapat melakukan komunikasi efektif ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan,
yaitu:
1. Menganalisa
2. Menyalahkan
3. Menghakimi
4. Menasehati
5. Menginterogasi
Keterampilan yang harus dimiliki
dalam melakukan komunikasi efektif adalah keterampilan mendengarkan dan bertanya.
Dalam proses berkomunikasi, seseorang harus mampu mendengarkan dan memahaminya
dengan baik. Kemudian mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang saling memiliki
keterkaitan dan mengarah pada suatu solusi atau ketenangan untuk masing-masing
pihak. Sehingga tujuan utama dalam komunikasi yang efektif adalah sebuah
win-win solution. Tak ada satupun orang yang mau disalahkan, inilah konsep
dasar dari komunikasi efektif.
4. Implikasi manajerial
Ada 5 macam tipe komunikasi manejerial :
- Komunikasi formal (Formal Communication), yang mengikuti rantai perintah organisasi formal.
- Komunikasi informal (Informal Communication), yang digunakan manejer untuk melengkapi komunikasi formal. Mereka melakukannya dengan jalan menyelidiki bagaimana kelompok informal bekerja dalam organisasi yang bersangkutan.
- Komunikasi non-formal (Informal Communication), Komunikasi ini bersifat efektif komunikasi ini disebabkan oleh ketidaksengajaan daripada organisasi formal yang menyebabkan terjadinya tindakan secara tidak sengaja.
- Komunikasi teknis (Technical Communication), digunakan oleh orang-orang yang bekerja dalam bidang yang sama.
- Komunikasi tentang prosedur-prosedur dan peraturan-peraturan (Procedural and Rules Communication), komunikasi ini biasanya dalam bentuk buku pegangan (manual) tentang organisasi yang bersangkutan. Ia memberikan keterangan tentang kebijaksanaan-kebijaksanaan spesifik dan peraturan-peraturan.
Sumber
(1) Wiryanto.2004.Pengantar
ilmu komunikasi.Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
(3) Soejono Trimo,”
Analisis Kepemimpinan Angkasa Bandung”. 1986
(4) http://mengerjakantugas.blogspot.com/2012/06/proses-komunikasi-pengirim-pesan.html diakses pada 17 Maret 2015 pukul 20.28
(4) http://mengerjakantugas.blogspot.com/2012/06/proses-komunikasi-pengirim-pesan.html diakses pada 17 Maret 2015 pukul 20.28
(5)
https://edoparnando27.wordpress.com/komunikasi-efetif/
diakses pada 17 Maret 2015 pukul 21.02
(6) George R.Terry. Ph.D. , ed: Dr. Winardi. S.E. , Asas-Asas Menejemen.
Jakarta