A. PENGERTIAN PUISI
Puisi adalah karya
sastra hasil ungkapan pemikiran dan perasaan manusia yang bahasanya terikat
oleh irama, matra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta penuh dengan makna.
Puisi mengutamakan bunyi, bentuk dan juga makna yang hendak disampaikan. Suatu
karya puisi yang baik memiliki makna yang mendalam, makna diungkapkan dengan
memadatkan segala unsur bahasa. Bahasa pada puisi tidak sama dengan bahasa yang
kita pakai sehari – hari, Puisi menggunakan bahasa yang ringkas namun penuh
makna dan Kata – kata yang digunakan mengandung banyak pengertian. Luasnya
pengetahuan pembaca sangat penting saat membaca puisi, karena untuk menemukan
makna dalam sebuah puisi, pembaca harus membaca puisi dengan seksama dan
memperhatikan banyak faktor dalam puisi tersebut.
B. UNSUR – UNSUR PUISI
Suatu puisi dibangun
berdasarkan 2 unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
1. Unsur Intrinsik
Puisi
Secara umum, unsur
Intrinsik Puisi dibagi menjadi 7, yaitu :
a. Unsur Tema
Tema adalah gagasan
pokok atau ide yang menjadi dasar suatu puisi. Setiap puisi mempunyai banyak
hal yang dibahas, namun pasti memiliki satu topik utama dari pembahasan
tersebut. Nah Topik Utama itulah yang disebut Tema.
b. Unsur Suasana
(Latar)
Suasana adalah unsur
pemikiran dan perasaan penyair yang mampu membuat suatu suasana terhadap
pembaca atau pendengar setelah membaca atau mendengar suatu puisi. Suasana
merupakan akibat yang ditimbulkan kepada pembaca atau pendengar. Suasana yang
ditimbulkan bisa gembira, sedih, terharu, dll. Semakin tersampaikannya suasana
tersebut kepada pembaca atau pendengar, maka semakin bagus puisi tersebut.
c. Unsur Imaji
Imaji merupakan
gambaran yang ditimbulkan ketika membaca puisi tersebut. Gambaran yang dimaksud
bisa menyentuh pembaca atau pendengar melalui indra manusia, pendengaran,
penglihatan, perabaan, dll. Tujuan adanya Imaji adalah agar pembaca atau
pendengar mampu memahami dan benar – benar mengerti makna dari puisi tersebut.
Imaji biasanya dikategorikan kepada beberapa Citraan, yaitu :
- Citraan Penglihatan
- Citraan Pendengaran
- Cintraan Perabaan
- Citraan Penciuman
- Citraan Pengecapan
- Citraan Gerak
- Citraan Perasaan
- Citraan Intelektual
d. Unsur
Simbol (Lambang)
Simbol atau lambang
merupakan unsur puisi yang menyatakan bahwa kata – kata dalam puisi bisa saja
merupakan suatu lambang untuk maksud dan tujuan yang lain. Contohnya “Hati yang
Terbuat Dari Baja”, kata “Baja” dalam baris puisi tersebut bisa melambangkan atau
menjadi simbol kekuatan yang sulit untuk dipecahkan.
e. Unsur Musikalitas
Puisi (Nada/Bunyi)
Sebuah puisi disusun
atas kata – kata tertentu yang penuh makna dan juga indah untuk didengar. Kata
– kata tersebut berfungsi terhadap keseluruhan makna yang terdapat dalam
puisinya. Musikalitas Puisi yang dimaksud adalah penyusunan kata – kata yang
bermakna, indah, dan juga menarik didengar bunyinya sehingga menarik bagi
pembaca atau pendengar puisi tersebut.
f. Unsur Gaya Bahasa
Dasar dari suatu
susunan puisi adalah bahasanya. Setiap Penyair memiliki gaya bahasa yang
berbeda – beda, gaya bahasa ini menjadi pilihan penyair sesuai dengan pikiran
dan perasaan saat membuat puisi tersebut. Ada beberapa hal yang menyebabkan
perbedaan pemilihan kata pada puisi, diantaranya adalah bedanya zaman,
pengalaman hidup penyair, perbedaan tempat budaya, dll.
g. Unsur Amanat
Seperti yang telah
saya jelaskan diatas, setiap puisi memiliki makna tertentu. Oleh karena itu
puisi yang baik memiliki amanat yang hendak disampaikan. Amanat merupakan pesan
dari penyair kepada pembaca atau pendengar setelah memahami tema, makna, bunyi,
dan makna dalam puisi tersebut. Amanat dalam suatu puisi biasanya disampaikan
secara tersirat, jadi kita harus memahami puisi tersebut dengan benar untuk
mendapatkan amanat penyair tersebut.
2. Unsur Ekstrinsik
Puisi
Unsur ekstrinsik
adalah unsur pada penyair yang tidak berhubungan secara langsung dengan puisi
tersebut. Artinya unsur ekstriksi adalah unsur luar puisi, diantaranya adalah :
- Keadaan Sosial Penyair
- Lingkungan Penyair
- Profesi Penyair
- Pengalaman Penyair
- Kondisi Ekonomi Penyair
- Peran Penyair dalam Masyarakat
- Dll.
C. CIRI – CIRI PUISI
Pada prinsipnya Unsur
dan Ciri puisi tidak jauh berbeda, namun secara umum puisi memiliki ciri – ciri
sederhana sebagai berikut.
1. Pola Bunyi (rima)
Pola Bunyi atau Rima
adalah penataan bunyi dari kata – kata yang menyusun puisi tersebut. Penataan
bunyi tersebut dapat dilihat dari setiap baris juga bisa diamati dari berberapa
baris dalam satu bait. Penataan Bunyi Puisi bisa dilakukan secara sengaja oleh
penyair dan bisa juga tertata secara kebetulan.
2. Irama (Ritme)
Irama bisa diartikan sebagai pergantian, keras lembut,
lambat cepat, panjang pendek, atau tinggi rendahnya pengucapan kata dalam
puisi. Irama digunakan untuk memperindah puisi sehingga nilai puisi tersebut
baik. Irama dapat mempengaruhi ketertarikan pembaca atau pendengar terhadap
puisi.
3. Diksi (Pemilihan
Kata)
Puisi memiliki
pemilihan kata yang khas, kata – kata dalam puisi tidak sama dengan yang
dipakai sehari – hari. Penyair biasanya memilih susunan kata yang indah, enak
didengar, dan juga memiliki makna yang mendalam sehingga pembaca atau pendengar
dapat menikmati puisi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA :
- Kusmayadi, ismail. 2007. Think Smart Bahasa Indonesia Kelas XII. Bandung : Grafindo Media Pratama.
- Romadhona, Gita; Oktavia, Widyawati.2011. Superlengkap Bahasa Indonesia SMP. Jakarta : GagasMedia
- Damayanti, Dewi. 2012. Buku Pintar UN SMP 2013. Jakarta : Cmedia
- http://www.softilmu.com/2015/02/Pengertian-Ciri-Unsur-Intrinsik-Ekstrinsik-Puisi-Adalah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar